Ikuti Kami

Lomba Subak Abian "Tebu Merta" Desa Ringdikit Tingkat Nasional Tahun 2014

Admin bulelengkab | 27 Agustus 2014 | 216 kali

Lomba Subak Abian "Tebu Merta" di Desa Ringdikit Kecamatan Seririt Kabupaten Buleleng ke Tk. Nasional, Subak Tebu Merta Desa Ringdikit berdiri sejak Tahun 1912 yang di Ketuai oleh seorang Kelian Subak, yang dinilai oleh Tim Pusat setelah menjadi yang terbaik di Provinsi Bali, dalam Evaluasi Penerapan Teknologi Padi, Subak Tebu Merta Desa Ringdikit Kecamatan Seririt Kabupaten Buleleng di nilai Tim Pusat dari Dirjen Tanaman Kementerian Pertanian Kamis, 21 Agustus 2014, Tim Penilai yang terdiri dari Rahardian dan Baskoro diterima oleh Wakil Bupati Buleleng dr.I Nyoman Sutjidra,Sp.OG yang didampingi Kadis Pertanian dan Peternakan Kabupaten Buleleng Ir.Nyoman Swatantra dan masyarakat desa Ringdikit. Rahardian dalam sambutannya mengatakan Subak Tebu Merta memiliki keunikan tersendiri yaitu sistem kebersamaan antar warga yang terjalin begitu kuat, ini modal penting untuk kelangsungan Subak di Bali dan Desa Ringdikit khususnya ucapnya.Ditambahkan Rahardian dalam penilaian tingkat Nasional Subak Tebu Merta akan bersaing dengan perwakilan dari 22 Provinsi di Indonesia yang kemungkinan dalam satu minggu ke depan sudah di umumkan juaranya untuk mencari evaluasi kelompok tani padi terbaik di Indonesia. Pemenang akan menerima penghargaan pada Hari Pangan yang akan diserahkan langsung oleh Bapak Presiden baru di Istana Negara, tambahnya sementara itu Wakil Bupati Sutjidra optimis jika Subak Tebu Merta akan menjadi yang terbaik. Sutjidra juga mengucapkan terima kasih kepada Tim Penilai dari Kementerian Pertanian, Sutjidra yakin lomba seperti ini akan mampu memberikan motivasi dan inovasi bagi para petani untuk terus berinovasi. Wakil Bupati dr.I Nyoman Sutjidra,Sp.OG mengatakan program Pusat sudah sejalan dengan program 12 PAS (Prioritas Agenda Strategis) Pemkab Buleleng di Bidang Pertanian yaitu memberdayakan petani dari bawah hingga pasca panen kami bersama Bapak Bupati komit membangun pertanian di Buleleng. Hampir 45 persen pendapatan masyarakat bersumber dari Hasil Pertanian. Pemerintah Daerah terus memacu peran petugas lapangan dalam hal pembinaan inovasi pertanian.