Bupati Sutjidra Ajak Warga Buleleng Tutup 2025 dengan Syukur dan Doa untuk Korban Bencana

Admin bulelengkab | 01 Januari 2026 | 45 kali

Menutup tahun 2025, Bupati Buleleng I Nyoman Sutjidra mengajak seluruh masyarakat Buleleng untuk mensyukuri nikmat dan pencapaian sepanjang tahun, sekaligus memanjatkan doa bagi saudara-saudara di Sumatera Utara, Aceh, dan Sumatera Barat yang tengah menghadapi musibah bencana alam.


Ajakan tersebut disampaikan dalam momentum Malam Pergantian Tahun yang digelar di kawasan Eks Pelabuhan Tua Buleleng, Rabu, (31/12). Kegiatan berlangsung khidmat, diwarnai refleksi dan doa bersama sebagai wujud empati atas duka yang masih menyelimuti sejumlah wilayah di Tanah Air.


Kegiatan ini dihadiri oleh Bupati Buleleng Nyoman Sutjidra bersama Ibu, Wakil Bupati Buleleng Gede Supriatna, Ketua DPRD Kabupaten Buleleng, jajaran Forkopimda Buleleng, Sekretaris Daerah Buleleng bersama Ibu, pimpinan perangkat daerah dan BUMD bersama Ibu, serta para camat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Buleleng.


Bupati Sutjidra menegaskan bahwa pergantian tahun bukan semata perayaan, melainkan ruang untuk merenung, memperkuat solidaritas, dan menumbuhkan kepekaan sosial. Nilai tersebut, menurutnya, sejalan dengan arah pembangunan Buleleng yang menempatkan pendidikan, kebudayaan, dan kepedulian terhadap lingkungan sebagai pilar penting.


“Di saat sebagian dari kita dapat menyambut tahun baru dengan sukacita, ada saudara-saudara kita yang belum bisa merasakan hal yang sama. Karena itu, mari kita tutup tahun ini dengan doa, keikhlasan, dan rasa kemanusiaan,” ujar Bupati Sutjidra


Memasuki tahun 2026, Bupati Sutjidra menyampaikan ucapan terima kasih atas antusiasme masyarakat yang hadir serta mengucapkan selamat tahun baru kepada seluruh warga Buleleng. Ia berharap tahun yang baru membawa kebahagiaan, kesuksesan, dan kemajuan bersama.


“Semoga tahun 2026 menjadi tahun yang penuh harapan, membawa kebahagiaan, kesuksesan, dan kemajuan bagi kita semua dalam membangun Kabupaten Buleleng yang aman dan nyaman,” ujarnya.


Malam pergantian tahun tersebut dimeriahkan dengan berbagai pertunjukan seni dan budaya lokal serta hiburan lainnya yang disambut antusias masyarakat. Tak hanya itu, sebagai bentuk kebersamaan dan kepedulian sosial, kegiatan juga dirangkaikan dengan pembagian nasi jinggo gratis bagi masyarakat yang hadir menyaksikan hiburan bersama.


Sementara itu, Salah satu elemen masyarakat yang hadir, Restu Cahyana menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan kegiatan tersebut. Menurutnya, refleksi dan doa bersama di penghujung tahun merupakan bentuk penghormatan sekaligus empati yang mendalam bagi saudara-saudara yang tertimpa musibah.


“Kegiatannya sangat bagus. Bukan hanya menghibur, tetapi juga mengingatkan kita untuk tetap peduli dan berbagi rasa dengan sesama,” tutupnya. 


Dalam kegiatan tersebut, juga diserahkan penghargaan bagi masyarakat yang berdedikasi dalam bidang seni budaya, pendidikan dan kepedulian terhadap lingkungan, yaitu : A.A Gede Ngurah Agung Pemayun, Gede Widya Mintaraga dan Ketut Sumiyana. (Ag)