Ikuti Kami

Hasil Rapat Koordinasi FKDM (Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat

Admin bulelengkab | 16 Maret 2015 | 230 kali

 

Untuk menjaga Kekondusifan masyarakat buleleng dari berbagai masalah atau ancaman yang terjadi pada masyarakat buleleng dan sekitarnya, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik dalam hal ini Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) mengadakan rapat yang bertempat di Gedung Unit IV lantai II kantor Bupati Buleleng yang dibuka langsung Oleh Bapak Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Buleleng, Ida bagus Suadnyana,SH,M.Si didampingi oleh  Ketua Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat Kabupaten Buleleng (Dewa Putu Budharsa),  Kabid Kewaspadaan  Nasional Kabupaten Buleleng  (Dewa Ketut Surawijaya. SH. MM.) dan Sekretaris Forum kewaspadaan Dini Masyarakat Kabupaten Buleleng (I Ketut Wiratmaja). Peserta yang hadir dalam rapat ini  adalah 30 orang dari Dewan Penasehat dan Anggota FKDM. Rapat ini bertujuan untuk membahas masalah yang selama ini terjadi di Kabupaten Buleleng yang dilaporkan oleh pihak terkait yaitu: Pemasangan spanduk di Musola yang  ada di Pancasari Desa Pegayaman, Setelah diadakan pendekatan dengan tokoh –tokoh masyarakat dan kelian desa adat di Pegayaman akhir spanduk dapat diturunkan. Masalah ISISDalam rapat FKDM di Tahun 2014 pernah diadakan rapat mengenai ISIS dan dihadiri ooleh Ketua MUI Kabupaten Buleleng. Beliau memaparkan tentang ISIS dan menjelaskan Umat Islam di Kabupaten Buleleng menolak adanya ISIS, dimana perlu adannya kewaspadaan dini dan diantisipasi akan penyebaran ISIS yang disinyalir melalui tur.Tempat Kremasi di Kampung Baru,Tempat kremasi ini sudah berjalan 5 tahun, permasalahan yang ada disebabkan karena masuknya abu dari pembekaran mayat yang masuk ke rumah penduduk sekitar. Sudah ditangani dan diakan pertemuan dengan tokoh dan masyarakat sekitar. Ketua YPUH berjanji akan memperbaiki  cerobong asap dan menata lingkungan di kawasan YPUH sebagai kawasan suci dan wisata.Adanya warga masyarakat yang mematok tanah negara tanpa ada musyawarah dengan pimpinan desa. Dalam hal ini perlu adanya kewaspadaan dini yang memungkinkan akan menimbulkan permasalahan.Perayaan Nyepi tahun saka 1937Pada saat perayaan  hari Raya Nyepi diharapkan agar tidak membunyikan petasan yang memungkinkan akan menyulut / menimbulkan permasalahan. Mengenai  agoh –ogoh sebaiknya agar dilombakan sehingga pada saat pementasan ada koordinator yang jelas demi terjaganya keamanan dan kenyamanan.(ayu)