Subak merupakan organisasi tradisional yang bergerak di bidang pertanian, dikenal sebagai organisasi agraris religius yang ada di Bali sejak dahulu dipertahankan keberadaannya sampai sekarang, merupakan salah satu kekayaan budaya nasional. Nama subak ini sudah terkenal di seluruh dunia, khususnya di tingkat nasional telah banyak mempelajari sistem subak ini untuk diterapkan di beberapa daerah lain di Indonesia.
Sebagaimana halnya dengan Subak, Subak abian sebagai lembaga tradisional khusus bergerak di bidang pertanian lahan kering. Wilayah lahan kering jauh lebih luas dibandingkan dengan lahan basah, ini mengandung makna bahwa keberadaan Subak Abian di Bali hendaknya tetap dipertahankan dan perlu lebih ditingkatkan peranannya di bidang pertanian dalam arti yang seluas-luasnya mulai dari proses pengolahan lahan, pembibitan, pola dan tata cara tanam, pemeliharaan sampai kepada pengolahan serta pemasaran hasil-hasilnya.
Melalui Lomba Subak Abian, diharapkan dapat meningkatkan keyakinan beragama serta melestarikan Subak yang sudah terbukti dengan adanya tata krama subak yang sudah berjalan dengan baik sesuai dengan Tri Hita Karana.
Rasa terima kasih kami ucapkan kepada masyarakat yang senantiasa menjaga kelestarian dan keaktifan sistem pengairan lahan kering di Bali dan di Buleleng pada khususnya.
Sebagai ungkapan rasa syukur dan terima kasih kami atas kelestarian subak khususnya di Buleleng, kami menginformasikan bahwa pada 29 Oktober 2014, akan diadakan Lomba Subak Abian Tingkat Propinsi Bali, di Subak Abian Gunung Sari, Desa Sepang Kelod, Kec. Busungbiu, Kab. Buleleng