Kabupaten Buleleng, Bali berhasil mencapai tahap seleksi akhir dalam Penetapan Kabupaten/Kota (KaTa) Kreatif 2024. Proses seleksi ini berlangsung di Double Tree by Hilton Hotel Jakarta pada Selasa (13/8/2024). Pada kesempatan tersebut, Kabupaten Buleleng diwakili oleh Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Buleleng, Gede Dody Sukma Oktiva Askara bersama tim memberikan pemaparan terkait Borang Ekonomi Kreatif yang sebelumnya telah disusun bersama dengan Aktor ABCGM Ekraf Buleleng.
Event yang diselenggarakan oleh Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia ini menyeleksi 10 kabupaten/kota yaitu Buleleng, Mempawah, Grobogan, Garut, Konawe Selatan, Yogyakarta, Jakarta Selatan, Karawang, Pemalang, dan Sragen.
Kadis Dody mengatakan, partisipasi Buleleng dalam seleksi KaTa Kreatif 2024 ini merupakan langkah penting dalam memajukan sektor ekonomi kreatif. Pengembangan ekonomi kreatif di Kabupaten Buleleng tidak hanya bertujuan untuk mencapai keuntungan jangka pendek, tetapi juga menekankan pada keberlanjutan dengan melibatkan masyarakat lokal serta membangun potensi dan kekuatan lokal sebagai penguat identitas daerah.
“Mudah-mudahan kita lolos ditetapkan oleh Kemenparekraf sebagai kabupaten kreatif Indonesia menyusul Kota Denpasar dan Kabupaten Giayar. Kita menyatakan komitmen kita untuk terus bergerak memajukan Buleleng seusai dengan tagline Buleleng Berbangga untuk Nusantara,” ujarnya.
Ia menambahkan, ekonomi kreatif Buleleng berfokus pada beberapa subsektor unggulan, yakni kriya, kuliner, musik, fesyen, dan seni pertunjukan. Semua subsektor ini didorong oleh para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), di mana kreativitas dan inovasi menjadi kunci utama dalam menciptakan nilai tambah. Dengan pendekatan ini, Buleleng bukan hanya menciptakan peluang bisnis baru, tetapi juga mendorong pertumbuhan berbasis keunikan dan keberagaman lokal.
lebih lanjut Dody menjelaskan, bahwa perjalanan Buleleng menuju seleksi akhir ini dimulai pada tahun 2022 dengan pelaksanaan Pemetaan Mandiri di lingkup internal Dinas Pariwisata. Pada tahun 2023, dilakukan Uji Petik Penilaian Mandiri Kabupaten/Kota Kreatif, yang menilai lima subsektor potensial ekonomi kreatif Buleleng. Dari proses ini, subsektor kriya ditetapkan sebagai unggulan, yang kemudian diikuti dengan pengisian borang dan pengumpulan video profil Ekonomi Kreatif untuk seleksi KaTa Kreatif 2024.
“Dari lima subsektor Kriya pada sektor tenun menjadi unggulan. Ini merupakan penilaian akhir dan kita juga memaparkan komitmen Buleleng kedepan dalam rangka memajukan UMKM dari lima subsektor tersebut,” kata Dody.
Pihaknya mengungkapkan, jika berhasil ditetapkan sebagai Kabupaten/Kota Kreatif, Buleleng diharapkan dapat menjadi tempat yang lebih terbuka bagi generasi muda untuk mengembangkan kreativitas dan inovasi, sejalan dengan perkembangan industri kreatif serta memberikan dampak positif bagi masyarakat dan perekonomian daerah.