Ikuti Kami

Penambahan Pasien Sembuh Covid-19 di Buleleng Sebanyak Dua Orang, dan Yang Dirawat Berkurang Satu Orang

Admin bulelengkab | 25 April 2020 | 134 kali

Upaya keras tim medis Covid-19 Buleleng kembali membuahkan hasil yang melegakan. Data terbaru menunjukan pasien Covid-19  di Buleleng yang sembuh bertambah 2 orang, yang berasal dari 1 orang pasien dirawat dan 1 orang dari PDP, sehingga kini pasien sembuh sebanyak 8 orang. Sedangkan pasien Covid-19 di Buleleng yang dirawat berkurang 1 orang sehingga kini jumlahnya menjadi 4 orang. Kemudian jumlah Pasien Dalam Perawatan(PDP) saat ini kosong.

Sementara itu hasil pemeriksaan yang diadakan secara serempak di 20 Puskesmas  pada hari Jumat kemarin,24/4, terhadap Pekerja Migran Indonesia(PMI) yang sudah dikarantina antara 14 sampai 30 hari, menyasar 487 orang PMI menyatakan ditemukannya 14 orang hasil rapid tesnya positif. Kelanjutannya kini mereka dirawat di RS Giri Emas untuk menjalani test swab.

Sesuai jadwal pada hari Sabtu ini dilanjutkan rapid test bagi PMI lainnya yang sudah selesai masa karantina, namun sampai Sabtu sore ketika diadakan jumpa pers online,25/4, oleh Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penangan Covid-19, Gede Suyasa, belum lengkap dilaporkan hasilnya sehingga belum bisa dipublikasikan.

Lebih jauh Suyasa menyampaikan data perkembangan kasus Covid-19 di Buleleng: jumlah pasien sembuh 8 orang;jumlah pasien terkonfirmasi positif 4 orang; sedangkan jumlah Orang Tanpa Gejala sebanyak 14 orang. Mereka semua dirawat di RS Giri Emas.Selanjutnya jumlah Orang Dalam Pemantauan(ODP) yang masih dipantau 4 orang. 

Data lainnya jumlah mereka yang dipantau karena perjalanan ke negara terjangkit dan perjalanan dari daerah transmisi lokal Indonesia sisa  dipantau 987 orang.Terdiri dari:Pekerja kapal pesiar 605 orang.TKI lainnya 33 orang.WNA 4 orang. Perjalanan luar negeri 3 orang. Datang dari daerah transmisi lokal Indonesia 342 orang.

Sementara itu hotel dan kamar  tempat karantina PMI sebanyak 11 hotel dengan 309 kamar. Semuanya tersebar di semua kecamatan. Mengenai jumlah hotel yang menurun jika dibandingkan sebelumnya, Suyasa mengatakan karena PMI ada yang sudah dipindah atau ditangani oleh Satgas Desanya. Dalam kesempatan itu Suyasa meluruskan bahwa tidak ada PMI yang menolak dirapid test, yang ada adalah saat itu satu dua orang PMI tidak keluar kamar pada saat pemeriksaan kesehatan untuk mengetahui perkembangan kesehatannya, namun kini semua PMI sudah disiplin. (St-wid-ags)