Musim penghujan tiba, walaupun volumenya belum terlalu besar, namun upaya Pemkab Buleleng melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) terus berlanjut guna mengantisipasi banjir di beberapa titik banjir di Kota Singaraja dengan membangun sodetan dan normalisasi drainase.
Ditemui diruang kerjanya, kamis, (2/1) Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas PUPR Nengah Budiarta mengatakan kolaborasi Dinas PUPR Kabupaten Buleleng bersama Pemerintah Provinsi Bali dan Balai Wilayah Sungai Bali-Penida dalam mengerjakan sodetan dan normalisasi saluran drainasi sudah dikerjakan di akhir tahun 2019 ini.
Plt. Kadis Budiarta menjelaskan Jalur yang biasa menggenangi perumahan Jalak Putih jalan di jalan Ahmad Yani dan sebelah SPBU Bakti Seraga, airnya dialihkan ke arah barat disepanjang jalan Laksamana-Baktiseraga, kemudian jalan Sermakarma dialirkan ke utara menuju jalan A.Yani lanjut belok sedikit ketimur lalu saluran menuju ke Pura Penimbangan.”Semua jalur tersebut sudah dinormasliasi saluranya dan dibuatkan gorong-gorong, “ jelasnya.
Plt. Kadis Budiarta mengungkapkan menurut pantauan pihaknya, banjir yang biasanya mengenangi seputaran Perumahan Jalak Putih dan Baktiseraga sudah tidak ada, meski kemarin (1/1) hujan mengguyur Kota Singaraja hampir seharian.” Walaupun kemarin hujan seharian penuh, tapi tidak terlalu deras, namun tidak ada luapan air lagi, hal ini dikarenakan pengalihan air dan pembangunan sodetan ini sudah berfungsi cukup optimal, “ jelasnya.
Ditanyakan terkait keberlanjutkan proyek sodetan ini, Plt. Kadis Budiarta menjelaskan pada tahun 2020 pihaknya merencanakan saluran drainase di Baktiseraga, dihulunya di daerah Tiying Tali Desa Panji ada pembangkit listrik tenaga mikro hydrolik yang memerlukan air banyak. Terkait hal tersebut, Budiarta menjelaskan air yang menuju ke hilir sudah dibuatkan sodetan namun belum optimal, maka dari itu rencananya akan dibuatkan sodetan lebih besar dan kendalinya juga. “ Debit air dari hulu kita bisa tekan atau bisa kita nol kan jika curah hujannya tinggi dan dialirkan ke Tukad Banyumala, “ imbuhnya.
Juga demi mengantisipasi banjir, Plt. Kadis Budiarta mengatakan pihaknya sudah menyiagakan terus tenaga pengawas drainase sebanyak 84 orang yang terbagi menjadi 14 wilayah masing-masing, untuk memantau jika hujan ada genangan air atau sumbatan akibat sampah.
Selain dari pihak PUPR sendiri, Plt. Kadis Budiarta mengungkapkan pihaknya juga melakukan pendekatan dengan masyarakat agar membongkar penutup jalan masuk rumahnya dan boleh di tutup kembali namun harus sesuai arahan Dinas PUPR Buleleng.” Silakan ditutup kembali namun tidak boleh sepenuhnya ditutup, ”terangnya.
Selain itu, Plt. Kadis Budiarta menghimbau kepada masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan,khususnya disaluran drainase agar tidak terjadi sumbatan.” Salah satu penyebab banjir karena adanya sumbatan disaluran drainase, jika drainase lancar pasti air tidak akan meluap. “ jelasnya. (wdi)