Program Pandu Literasi Digital yang digagas Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) RI terus diperkuat melalui berbagai kegiatan edukasi di daerah. Di Kabupaten Buleleng, program ini akan menyasar kalangan guru sebagai ujung tombak pendidikan dalam membangun budaya digital yang cerdas, aman, dan beretika.
Koordinator Pandu Digital Buleleng, Komang Agus Widhiantara, menyampaikan hal tersebut saat melakukan audiensi dengan Dinas Komunikasi, Informatika, dan Persandian (Kominfosanti) Kabupaten Buleleng. Audiensi diterima oleh Kabid Infrastruktur Dinas Kominfosanti, Made Kunayanti, di Ruang Buleleng Command Center, Rabu (5/11).
Komang Agus menjelaskan, pelatihan Pandu Literasi Digital bagi guru se-Kabupaten Buleleng akan digelar secara daring pada 12 November 2025, dan akan diikuti oleh ratusan guru di Kabupaten Buleleng.
“Tujuannya untuk membangun kesadaran dan kecakapan digital di kalangan guru. Tantangan digital saat ini tidak hanya soal kemampuan teknologi, tetapi juga pemahaman tentang keamanan, etika, dan budaya dalam berinternet,” ujar Komang Agus.
Lebih lanjut, Komang Agus menambahkan, selain guru, program Pandu Literasi Digital juga menyasar aparatur sipil negara (ASN) dan tenaga pendidik, sebagai bagian dari upaya memperkuat literasi digital di lingkungan pemerintahan.
Menurut Komang Agus, istilah pandu digital menggambarkan peran fasilitator di daerah yang bertugas mengedukasi masyarakat agar mampu memanfaatkan teknologi secara bijak. “Kegiatan ini dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia mulai 10 hingga 24 November 2025,” ujarnya.
Melalui pelibatan para guru, pesan literasi digital diharapkan menjangkau lebih luas hingga ke lingkungan pendidikan dan keluarga.
“Dengan keterlibatan guru, kami berharap masyarakat Buleleng semakin cakap digital, mampu memanfaatkan teknologi secara positif, dan terhindar dari penyalahgunaan informasi seperti hoaks,” tutup Komang Agus.
