Yayasan Citra Usadha Indonesia (YCUI), sebuah organisasi non-pemerintah yang bergerak di bidang advokasi kemanusiaan, mengajak seluruh elemen masyarakat untuk meningkatkan kesadaran dalam pencegahan dan penanggulangan Human Immunodeficiency Virus (HIV). Ajakan ini disampaikan dalam acara Bincang Komunikasi (B-Kom) di ruang BCC Kominfosanti, Selasa, (9/7).
Dalam sesi B-Kom kali ini, I Made Ricko Wibawa, selaku Koordinator Wilayah Buleleng YCUI, menjadi narasumber dan menyoroti pentingnya peran aktif masyarakat dalam upaya pencegahan HIV di Buleleng.
YCUI yang berdiri sejak tahun 1992 ini telah melakukan kerjasama dengan sektor kesehatan untuk menyebarkan informasi tentang HIV/AIDS, termasuk kepada Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA). Upaya ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat dan mencegah diskriminasi terhadap ODHA.
"Kami berkomitmen untuk mendukung langkah-langkah pencegahan dan memberikan dukungan serta sosialisasi kepada individu yang terinfeksi HIV/AIDS," ungkap Ricko.
Data terbaru menunjukkan bahwa kasus HIV di Buleleng menunjukkan tren stagnan, terutama di kalangan usia produktif 17 hingga 35 tahun. Gejala seperti demam, batuk, dan penurunan berat badan merupakan tanda-tanda yang perlu diperhatikan, namun diagnosis hanya bisa dipastikan melalui pemeriksaan darah.
"HIV dapat diobati tetapi tidak dapat disembuhkan. Karena Individu yang terinfeksi HIV/AIDS biasanya tetap dapat menjalani kehidupan sehari-hari seperti biasa," tambah Ricko.
YCUI juga giat mengedukasi para pelajar di sekolah-sekolah untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya HIV dan mendorong gaya hidup yang sehat serta menjauhi perilaku berisiko seperti seks bebas dan penggunaan narkoba, yang dapat meningkatkan risiko penularan virus.
Dengan harapan bahwa sosialisasi dan edukasi ini akan membantu mengurangi dampak negatif yang dialami penderita HIV/AIDS dan mendorong pencegahan dini di kalangan masyarakat, YCUI berkomitmen untuk terus berperan aktif dalam memerangi HIV/AIDS di Buleleng.(Rka)