Program GATI, Peran Ayah Antar Anak ke Sekolah

Admin bulelengkab | 19 Juli 2025 | 173 kali

Program Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI) yang bertujuan untuk meningkatkan peran dan keterlibatan seorang ayah dalam pengasuhan anak dan pendampingan remaja. Salah satu implementasinya adalah pendekatan berbasis sekolah (Sebaya). Program ini telah diluncurkan oleh Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN. Menindaklanjuti hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Buleleng telah melakukan ajakan/imbauan kepada orang tua/wali anak terutama ayahnya agar bisa mengantarkan hari pertama anak ke sekolah yaitu pada hari Senin, 21 Juli 2025 yang merupakan awal tahun ajaran baru 2025/2026.


Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Daldukkbpppa) Kabupaten Buleleng, I Nyoman Riang Pustaka saat dihubungi, Sabtu, (19/07), menyampaikan GATI merupakan sebuah program untuk mendorong peran aktif ayah dalam pengasuhan, perlindungan, dan pendidikan anak sejak usia dini. Program GATI berfokus pada penguatan peran ayah dalam keluarga dengan tujuan mencegah fenomena "fatherless" atau kurangnya kehadiran ayah dalam kehidupan anak. 


"Program GATI dipandang sebagai bagian dari emansipasi pria, dimana ayah diharapkan mengambil peran yang lebih setara dalam keluarga, seperti halnya perjuangan kesetaraan yang dilakukan oleh Kartini untuk perempuan," jelasnya.


Kadis Riang Pustaka menambahkan, bahwasannya program ini juga sebagai upaya penyetaraan proses pengasuhan dan pendampingan anak, sehingga nantinya pengasuhan dari orang tua antara ibu dan ayah seimbang. Diharapkan, gerakan ini dapat menjangkau lebih luas dan berdampak nyata terhadap penguatan peran ayah dalam keluarga untuk keberhasilan tumbuh kembang seorang anak maupun menginjak usia remaja.


"Kami harap, semua anak itu milik orang tuanya yaitu ayah dan ibunya. Karena, banyak pertumbuhan mental, psikis dan jiwa anak-anak itu dimulai dari bagaimana kasih sayang seorang orang tua (ayah dan ibu). Ketika dia tidak mendapatkan pola pengasuhan yang seimbang maka akan berdampak timpang kedepannya," harapnya.


Terakhir, pihaknya mengajak kepada semua orang tua, terutama ayah, agar meluangkan waktu dan kesempatan mendampingi anaknya yang sedang bersekolah. Jangan sampai, ketika anak-anak sudah menginjak usia dewasa tidak sempat untuk meluangkan waktu berdekatan dengan anak-anak.


"Mari ketika masih ada kesempatan, ayo luangkan waktunya untuk bisa mengantar maupun menjemput anak-anak dari sekolah," ajaknya. (Wir)