Kebijakan refocusing anggaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng untuk prioritas penanganan Covid-19 juga berdampak terhadap proyek Revitalisasi Pasar Banyuasri. Namun, tidak seperti proyek infrastruktur lainnya yang dibatalkan, pengerjaan proyek tersebut masih diteruskan meski konsekuensinya penyelesaian harus dijadwalkan ulang hingga April 2021.
Alasannya dijelaskan oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Buleleng I Putu Adiptha Ekaputra saat ditemui di ruang kerjanya pada Selasa (19/5), proyek Revitalisasi Pasar Banyuasri tetap diteruskan karena Pasar Banyuasri nantinya merupakan objek penting untuk pemulihan ekonomi masyarakat Buleleng yang sebagian besar merupakan petani.
"Jadi nantinya ketika pasarnya sudah jadi, bisa menyerap hasil-hasil pertanian dari Buleleng". imbuh Adiptha.
Terkait pengerjaannya, proyek Revitalisasi Pasar Banyuasri awal mulanya dijadwalkan agar rampung pada Desember 2020. Namun, akibat refocusing anggaran untuk prioritas penanganan Covid-19, anggarannya yang bersumber dari APBD Kabupaten Buleleng sebanyak awalnya sebesar Rp 56 miliar juga sebagian besar dikurangi.
Menyiasati permasalahan itu, pihaknya menjadwalkan ulang pengerjaannya agar dapat dilanjutkan dengan menggunakan anggaran perubahan 2020 dan APBD Kabupaten Buleleng 2021. Nilainya kata Adiptha akan tetap sesuai dengan dasar pagu anggaran sebesar Rp 56 Miliar seperti yang disebutkan tadi.
Kepada pihak developer, pihaknya juga sudah mendiskusikan penjadwalan ulang ini dan antara pihak developer dengan Dinas PUTR sudah sepakat. Sehingga, kajian teknis penjadwalan ulang ini juga sudah dikerjakan.
Sementara kepada pedagang Pasar Banyuasri, Adiptha mengatakan pihaknya nanti akan memberikan sosialisasi kepada mereka melalui PD Pasar dan OPD terkait, agar nantinya mereka dapat memahami alasan penjadwalan ulang proyek ini.
"Rencananya minggu ini kita akan kumpul dengan PD Pasar dan dinas dalam rangka sosialisasi kepada masyarakat terkait dengan rencana penjadwalan ulang ini" tutup Adiptha. (wid-cnd)