Terbentuk atas rasa saling memiliki dan turut andil dalam membangun desa lebih baik lagi, Sekeha Truna Truni (STT) Black Bull Banjar Tengah, Desa Sinabun mengusung tema ogoh-ogoh “Dhumavati” sebagai wujud peleburan atas segala keburukan yang terjadi.
Ketut Dedi Juliawan selaku Ketua STT Black Bull menerangkan bahwasaannya pembuatan ogoh-ogoh Dhumavati mengandung makna dan tujuan yang sangat mendalam demi pembangunan desa dan masyarakat sekitar. Berdasarkan sastra Hindu Bali, perwujudan Dhumavati merupakan dewi ketujuh dari sepuluh dewi Tantra Hindu yang ada. Digambarkan sebagai janda tua yang jelek, sosok dewi ini mengajarkan untuk melihat melampaui yang dangkal, untuk melihat ke dalam dan mencari kebenaran batin kehidupan. Selain itu, Dhumavati digambarkan sebagai penyelamat dari semua masalah, dan pemberi semua keinginan dan penghargaan, termasuk pengetahuan tertinggi dan moksa.
“Kami selaku STT ingin menseremonikan atas permasalahan yang ada, yang dihadapi dalam kehidupan di sekitar kita. Jadi kami ingin melebur semua keburukan melalui ogoh-ogoh Dhumavati,” ujar Dedi Juliawan ketika ditemui saat membuat ogoh-ogoh, Senin, (20/3).
Selain itu, Ia juga mengakui pembuatan ogoh-ogoh tahun ini merupakan kali pertama mengusung tema bersosok perempuan, sebelumnya ogoh-ogoh karya STT Black Bull cenderung menjolok ke sosok laki-laki atau raksasa.
Dedi berharap melalui perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Caka 1945 ini, geliat masyarakat Desa Sinabun dalam mewujudkan desa yang lebih baik dan lebih sejahtera dapat cepat terwujud bersama dengan program-program Pemerintah Desa Sinabun. “Kami STT Black Bull siap berpartisipasi dalam membangun desa tercinta kami. Selaku generasi muda juga, kami ingin turut andil dalam pelestarian seni dan budaya yang ada di Desa Sinabun,” pungkasnya. (Agst).
