Dalam upaya memperkuat penanggulangan kemiskinan, Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Buleleng menggelar Rapat Koordinasi (Rakor)dengan melibatkan Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Tingkat Kabupaten untuk tahun 2024 pada Jumat, (19/4) di Ruang Rapat Bappeda.
Pertemuan ini dipimpin oleh Kepala Bappeda, Reika Nurhaeni, yang juga bertindak sebagai Sekretaris TKPK. Dalam sambutannya, Reika menyampaikan kabar baik terkait penurunan tingkat kemiskinan di Buleleng. "Tingkat kemiskinan di Kabupaten Buleleng menurun dari 6,21% pada tahun 2022 menjadi 5,85% di tahun 2023," ungkap Reika.
Ia juga menambahkan, bahwasannya Kabupaten Buleleng telah berhasil menurunkan angka kemiskinan ekstrim. "Kemiskinan ekstrim di Buleleng yang awalnya 0,28% di tahun 2021 menjadi 0% pada tahun 2023," tambah Reika. Pencapaian ini tentunya lebih baik dibandingkan rata-rata capaian di Provinsi Bali sebesar 0,19%.
Reika berharap TKPK Buleleng dapat berfungsi sebagai penggerak dan pemicu bagi seluruh perangkat daerah untuk bekerja sama dalam menangani masalah kemiskinan di Buleleng secara berkelanjutan. "Kami membuka ruang diskusi ini agar tim TKPK dapat bertukar ide dan solusi terkait isu kemiskinan, yang mana akan membantu dalam TKPK merumuskan langkah-langkah strategis ke depan," tutupnya.
Dipenghujung, rakor, dilanjutkan dengan sesi pemaparan dari Tim TKPK mengenai kondisi kemiskinan di Kabupaten Buleleng, dengan dimoderatori oleh Sekretaris Bappeda Gede Sumartana. (Rka)