Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Bali menggelar rapat koordinasi (Rakor) bersama Pemerintah Kabupaten Buleleng melalui Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik (Kominfosanti) Buleleng dan perwakilan media massa bertempat di Ruang Buleleng Command Center (BCC) Buleleng, Kamis (10/10). Kegiatan ini membahas persiapan Anugerah Penyiaran Bali 2024 yang rencananya akan digelar pada 6 Desember mendatang di Singaraja.
Ketua KPID Bali, I Gede Agus Astapa, mengatakan Kabupaten Buleleng terpilih sebagai tuan rumah untuk acara bergengsi Anugerah Penyiaran Bali 2024. Pemilihan Buleleng sebagai lokasi acara tahun ini didasarkan pada upaya untuk meratakan penyelenggaraan penghargaan penyiaran, yang selama ini lebih sering berpusat di Denpasar. Menurutnya Buleleng dinilai memiliki potensi besar dalam bidang penyiaran, terutama dari lembaga penyiaran lokal, baik televisi maupun radio, yang menunjukkan kreativitas tinggi.
“Selama ini, teman-teman di Buleleng sebenarnya banyak yang berprestasi di dunia penyiaran. Namun, belum banyak yang mendapatkan perhatian maksimal. Dengan menggelar acara di sini, kami berharap dapat memotivasi mereka untuk terus berkarya dan menghasilkan program-program berkualitas, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran,” ujar Astapa
Tema Anugerah Penyiaran Bali tahun ini adalah "Siaran Sehat, Pembangunan Berkelanjutan", dengan fokus pada peran media dalam mendukung proses Pilkada yang damai dan tertib. “Lembaga penyiaran memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan informasi yang mereka sampaikan tidak bersifat hoaks atau memecah belah. Mereka diharapkan berperan aktif dalam menciptakan suasana yang kondusif selama Pilkada,” lanjutnya.
Acara penghargaan ini akan memberikan apresiasi kepada para pelaku penyiaran di Bali dengan berbagai kategori, termasuk penghargaan untuk radio dan televisi terbaik. Selain itu, akan ada penghargaan seumur hidup yang diberikan kepada tokoh yang berjasa besar dalam dunia penyiaran di Bali, baik yang masih aktif maupun yang sudah berkontribusi secara signifikan.
Rencananya, acara puncak akan digelar pada 6 Desember 2024 di Gedung Kesenian Gde Manik Singaraja, dengan dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten Buleleng. Sebanyak 66 stasiun radio dan 30 stasiun TV digital di seluruh Bali akan terlibat dalam ajang ini, yang selalu dinanti oleh para pelaku penyiaran untuk mengukur sejauh mana kreativitas mereka dapat diterima oleh masyarakat, dengan harapan, acara ini diharapkan tidak hanya memotivasi lembaga penyiaran lokal, tetapi juga memperkuat peran mereka dalam mendukung pembangunan berkelanjutan di Bali.
Sementara itu, Kepala Dinas Kominfosanti Kabupaten Buleleng, Ketut Suwarmawan, mengungkapkan rasa bangga atas terpilihnya Kabupaten Buleleng sebagai lokus kegiatan.
"Suatu kehormatan bagi kami, Kabupaten Buleleng dijadikan lokus kegiatan. Ini adalah kebanggaan besar," ujar Suwarmawan.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada KPID Buleleng yang turut mendukung dan berperan dalam suksesnya persiapan kegiatan tersebut. Terkait penyiapan sarana dan prasarana, Suwarmawan menegaskan siap menyukseskan. "Penyiapan sarana dan prasarana, selama masih di bawah kewenangan kami, akan kami upayakan semaksimal mungkin untuk dipenuhi," katanya.
Dalam diskusi, Suwarmawan menyampaikan penggunaan Gedung Kesenian Gde Manik Singaraja sebagai lokasi acara sangatlah efektif. Menurutnya, gedung tersebut telah memiliki fasilitas yang memadai. Selain itu mengantisipasi cuaca yang tidak menentu pada bulan Desember mendatang.
Kominfosanti juga siap mendukung dari sisi teknis pelaksanaan acara, termasuk peliputan, dokumentasi, publikasi, dan siaran langsung melalui live streaming. Suwarmawan optimistis acara ini akan membawa nama Buleleng ke panggung nasional. Di akhir pernyataannya, Suwarmawan mengajak semua pihak untuk mendukung dan menyukseskan acara tersebut. "Mari kita sama-sama support dan sukseskan," pungkasnya.