 
          Menindak lanjuti Surat Edaran Bupati Buleleng Nomor B.40014.1.1/6613/PPKLH-DLH/X/2025 tentang "Gerakan Buleleng Bersih Sampah", Bupati Buleleng berkomitmen melakukan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup khususnya mengatasi permasalahan sampah dengan mewajibkan seluruh OPD Lingkup Pemkab Buleleng, Pemerintah Kecamatan/Desa/Kelurahan hingga satuan pendidikan berperan aktif dan secara berkelanjutan melakukan aksi nyata pembersihan sampah setiap hari Jumat.
Ditemui di salah satu titik wilayah giat pembersihan yakni di Kelurahan Liligundi, Jumat, (31/10), Lurah Liligundi, I Gede Armada menerangkan Gerakan Buleleng Bersih Sampah ini melibatkan banyak unsur, yakni dari pegawai Kelurahan Liligundi, Bhabinkamtibnas dan Babinsa Sukasada, dan guru serta siswa SD N 2 Liligundi. “Kami lakukan pembersihan dari perbatasan Liligundi hingga ke Utara terutama pada aliran sungai yang banyak mendapat sampah kiriman dari daerah atas. Kegiatan di wilayah kami dibantu juga oleh Dinas Kominfosanti Buleleng selaku coordinator, terimakasih sudah sangat membantu kami dalam proses pembersihan sampah,” ujarnya.
Ditambahkan, fokus pembersihan sampah hari ini sementara sampai dengan aliran sungai yang menuju ke SD N 2 Liligundi. Gede Armada juga berkomitmen untuk menuntaskan sumbatan-sumbatan sampah di aliran sungai secara berkelanjutan setiap hari Jumat.
Sementara itu, Mewakil Kadis Kominfosanti Buleleng, Sekdis Made Hadi Saputra mengaku kesadaran masyarakat khususnya di Kelurahan Liligundi sudah baik dalam menjaga lingkungan termasuk juga kesadaran untuk tidak membuang sampah sembarangan. Namun demikian pihaknya mengaku pemberian edukasi terkait pengelolaan sampah berbasis sumber haru terus digaungkan. “Pihak pemerintah harus lebih lagi untuk mengadakan edukasi ke masyarakat untuk meningkatkan partisipasi dalam Gerakan Buleleng Bersih Sampah. Pihak Kelurahan juga sangat penting posisinya dalam melakukan pendekatan kepada masyarakatnya,” ujar Sekdis Hadi Saputra.
Terkait dengan sebaran wilayah Gerakan Buleleng Bersih Sampah itu, terdapat 33 titik yang mejadi fokus aksi nyata kepedulian lingkungan, yakni Desa Kalibukbuk, Desa Anturan, Desa Tukadmungga, Desa Pemaron, Desa Bhaktiseraga, Desa Pengelatan, Desa Petandakan, Desa Nagasepaha, Desa Poh Bergong, Desa Alasangker, Desa Sari Mekar, Desa Jinengdalem, Kelurahan Beratan, Kelurahan Liligundi, Kampung Singaraja, Kampung Bugis, Kampung Kajanan, Kampung Baru, Kampung Anyar, Kelurahan Kendran, Astina, Banyuning, Penarukan, Kaliuntu, Banyuasri, Banjar Tegal, Banjar Bali, Banjar Jawa, Paket Agung, Pasar Buleleng, Pasar Anyar, Pasar Banyuasri dan Pasar Kampung Tinggi/Kebon. (Agst).