Penanganan rabies menjadi salah satu program prioritas dari Pemerintah Kabupaten Buleleng pada saat ini. Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Buleleng berkomitmen Buleleng bebas rabies dengan melakukan beberapa pola dalam penanganan rabies.Demikian diungkapkan Penjabat (Pj) Bupati Buleleng, Ketut Lihadnyana bersama Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Provinsi Bali, Ny. Putri Koster saat melakukan dialog interatif "Penanggulangan Rabies Berbasis Keluarga" di RRI Singaraja, Selasa, (24/1).
Dalam paparannya, dari pola tersebut diantaranya, melalui sinergritas antara Pemerintah Kabupaten bersama Pemerintah Desa dengan membuat pararem di masing-masing desa adat, untuk petugas kesehatan dari rumah sakit sampai dengan puskesmas yang ada di Kecamatan agar turun langsung dengan melayani masyarakat dan membuat posko penanganan rabies di desa.
Menyinggung masalah vaksinasi rabies, Pj Lihadnyana mengatakan, pelaksanaan vaksinasi yang menyasar 90 persen lebih itu akan dituntaskan pada bulan ini. "Ini menjadi komitmen kita bersama dalam menangani kasus rabies di Kabupaten Buleleng," tegasnya.
Sementara itu, Ketua TP-PKK Provinsi Bali, Ny. Putri Koster menyampaikan, dalam menangani rabies diminta kepada masyarakat jangan lalai terhadap gigitan anjing dengan rajin melakukan vaksinasi hewan peliharaannya, melaporkan kepada petugas bila menemukan anjing-anjing liar dan melakukan Vaksin Anti Rabies (VAR) bila mana terkena gigitan.
"Saya mengingatkan kepada masyarakat, jangan sampai kita menyia-nyiakan nyawa kita akibat kelelaian kita. Jadi, masyakat harus mengingat bahwa rabies ini nyawa taruhannya," ajaknya.
Turut hadir pula dalam dialog interatif tersebut, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Bali, Dr. I Wayan Sunada dan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Dr. dr. Nyoman Gede Anom. (Wira)