Perkembangan penanganan kasus Covid-19 di Buleleng kembali menunjukan adanya pasien sembuh sebanyak 2 orang dengan kode PDP 25 dan PDP 38 riwayat pedagang dari Desa Bondalem. Dengan demikian jumlah pasien sembuh bertambah menjadi 28 orang. Demikian diungkapkan Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Buleleng, Gede Suyasa, melalui jumpa pers online, hari Senin sore, 18/5.
Lebih jauh data perkembangan diungkapkan, jumlah pasien sembuh 28 orang, pasien dirawat di RS Giri Emas 13 orang, dirujuk ke Denpasar 7 orang, meninggal nihil, pasien asal Buleleng yang berada dan dirawat di Denpasar 8 orang. Selanjutnya Orang Dalam Pengawasan(ODP) sisanya 3 orang. Lalu Orang Tanpa Gejala(OTG) sisanya terinci: karantina mandiri di rumah 439 orang, karantina di hotel kecamatan Seririt 1 orang. Sedangkan data pemantauan pelaku perjalanan, sisanya 181 orang. Rinciannya: pekerja kapal pesiar 79 orang, TKI lainnya 57 orang, WNA 1 orang, perjalanan LN 4 orang, dari daerah transmisi lokal 40 orang.
Menjawab pertanyaan kasus tracing di Seririt dari PDP 51, Suyasa menjawab jumlahnya 31 orang. Mereka masuk kategori OTG. Saat ini sedang melakukan karantina mandiri di rumah selama 1 hari sambil menunggu hasil test swab. Diputuskan karantina di rumah, selain kesehatannya baik, juga belum keluar hasil test swab dan pertimbangan jumlahnya yang banyak tidak bisa ditampung di RS Giri Emas.
Dalam kesempatan itu, Suyasa yang juga Sekda Buleleng menjelaskan hasil rapat koordinasi MUI Buleleng dengan Bupati Buleleng yang diwakili Sekda Buleleng terkait kegiatan ibadah sholat Idul Fitri. Dijelaskan adanya kesepakatan sesuai anjuran MUI Pusat dan juga mempertimbangkan kondisi pandemi Covid-19 di Buleleng, kegiatan sholat Id dilaksanakan di masjid, mushala, dan rumah. Disepakati sholat Idul Fitri tidak dilakukan di lapangan. Dalam sholat Id di masjid, mushala dan rumah tetap memperhatikan protokol Covid-19 seperti memakai masker dan menjaga jarak.(st-wid)
