Sebagai bentuk penghormatan terhadap nilai-nilai sejarah perjuangan para pahlawan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng menyatakan komitmennya untuk senantiasa menjaga dan merawat aset monumen bersejarah yang ada di Kabupaten Buleleng. Hal tersebut diungkapkan oleh Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana (PAS) saat ditemui usai memimpin Upacara Peringatan HUT ke-72 Monumen Bhuana Kerta di Desa Panji pada Jumat (17/1).
Namun, Bupati PAS menekankan dalam menjaga dan merawat aset monumen bersejarah tersebut pihaknya tidak akan asal memperbarui monumen yang ada, namun tetap mempertahankan nilai historis dari monumen bersejarah.
“Nilai historis sejarahnya menurut saya nggak boleh dihilangkan, kan banyak kejadian ya karena ada bansos (bantuan sosial) hibah banyak, tiba-tiba puranya dibongkar, hilang nilai-nilai sejarahnya, sedih saya” ujar Bupati PAS.
Terkait hal tersebut, Bupati PAS mengatakan pihaknya lebih berfokus kepada penataan lingkungan sekitar monumen bersejarah agar terlihat lebih rapi dan asri. Ia memberi contoh pada penataan lingkungan Monumen Bhuana Kerta yang masih mempertahankan keaslian bangunannya.
“Di luar kan udah kita tata semua udah bagus, kalau di dalam paling rumput aja udah bersih. Kalau monumennya sendiri kan sudah monumental memiliki nilai historis, saya rasa nggak perlu (diperbarui)” pungkas Bupati PAS.
Senada dengan Bupati PAS, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Buleleng I Gede Sandhiyasa juga menyatakan komitmennya selaku leading sector dalam menjaga, merawat, dan memelihara monumen bersejarah
Selain itu, Sandhiyasa mengatakan pihaknya juga senantiasa berkoordinasi dengan pihak Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) dalam menjaga nilai historis tugu perjuangan.
“Kami tetap intens untuk melaksanakan koordinasi dan komunikasi (dengan pihak LVRI) untuk menjaga monument tugu perjuangan yang ada di Buleleng” tutupnya.
Menurut data Dinas Sosial Kabupaten Buleleng, Kabupaten Buleleng memiliki 6 monumen dan tugu perjuangan yang terdiri dari Monumen Perang Jagaraga, Monumen Bhuana Kerta, Taman Makam Pahlawan Curastana, Monumen Perjuangan Tri Yudha Sakti, dan Monumen Wira Bhuana. (cnd)