Sekban Suharta Harapkan FGD Sukses Putuskan Prioritas PUD Buleleng

Admin bulelengkab | 22 Juli 2024 | 257 kali

Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Kabupaten Buleleng menggelar Focus Group Discussion (FGD) tentang Prioritas Produk Unggulan Daerah (PUD) dan Permasalahan Utama Daerah di Kabupaten Buleleng. Khusus pada prioritas PUD, Sekretaris Brida Buleleng, Made Suharta meminta kepada seluruh peserta untuk mensukseskan FGD sehingga mencapai keputusan prioritas PUD, Senin, (22/7), di Ruang Rapat Brida Buleleng.

Mewakili Kepala Brida Buleleng, Sekban Suharta didampingi tim ahli dari lembaga penelitian Undiksha Singaraja menyampaikan bahwasannya riset dan kajian yang dilakukan dalam rangka penyusunan rencana induk dan pemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di Kabupaten Buleleng, telah dilakukan persiapan sejak Februari 2024 secara swakelola. Hingga pada kesempatan FGD, pihaknya meminta kepada seluruh SKPD Pemkab Buleleng untuk memberikan masukan atau pun perubahan terhadap hasil riset yang dilakukan tim ahli Undiksha Singaraja. “Tujuan utama suksesnya FGD penentuan prioritas PUD dan juga permasalahan utama daerah adalah sebagai landasan dalam penyusunan rencana pembangunan jangka menengah daerah selama 5 tahun ke depan. Jadi Saya harapkan Bapak/Ibu peserta FGD mencermati betul apa yang menjadi PUD dan permasalahan utama daerah Buleleng. Kita bahas tuntas hari ini,” ujar Sekban Suharta.

Sesuai dengan agenda riset, Sekban Suharta menerangkan bahwa Juli 2024 ini laporan atas hasil FGD harus sudah selesai dan dikirim. Mengenai sejumlah hasil prioritas PUD, pihaknya menjelaskan terdapat 7 produk unggulan yang sangat strategis untuk dikembangkan di Kabupaten Buleleng, yakni; kelapa, kopi, padi, mangga, durian, garam dan pariwisata. Hasil prioritas PUD tersebut bukan semata-mata merupakan hasil dari pengalaman pribadi masing-masing tim ahli Undiksha Singaraja, melainkan merupakan hasil dari FGD yang telah dilakukan bersama Perbekel di 9 kecamatan. “Beberapa poin yang ada pada prioritas PUD dan permasalahan utama daerah bersumber dari hasil FGD yang dilakukan oleh tim ahli Undiksha Singaraja bersama para Perbekel di Kabupaten Buleleng. Jadi hasil ini merupakan yang sebenarnya terjadi di lapangan, apa yang dibutuhkan dan permasalahan apa yang sedang di hadapi oleh desa,” pungkas Sekban Suharta. (Agst)