Bentuk Posko Terpadu, Pemkab Buleleng Siaga Penuh Hadapi Cuaca Ekstrem Jelang Nataru

Admin bulelengkab | 15 Desember 2025 | 76 kali

Menghadapi ancaman cuaca ekstrem menjelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, Pemkab Buleleng memilih bergerak lebih cepat dengan membentuk Posko Terpadu Kesiapsiagaan Bencana 24 jam penuh. Keputusan ini diambil menyusul peringatan BMKG terkait bibit siklon tropis 93S yang berpotensi memicu hujan lebat, angin kencang, hingga banjir bandang di wilayah Bali dan sekitarnya.


"Kesiapsiagaan tidak boleh menunggu bencana datang. Pemerintah harus hadir lebih dulu, memastikan masyarakat merasa aman, terutama saat momentum keagamaan dan libur panjang,” tegas Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kabupaten Buleleng, Putu Ariadi Pribadi saat memimpin Rakor kesiapsiagaan bencana menyambut natal tahun 2025 dan tahun baru 2026, di Ruang Rapat BPBD Buleleng, Senin, (15/12).


Asisten Ariadi dalam pengamanan Natal dan Tahun Baru (Nataru), posko terpadu akan melibatkan BPBD, TNI, Polri, OPD terkait, relawan, hingga unsur teknis kebencanaan. Selain dua pos pengamanan Nataru milik kepolisian, satu pos khusus kebencanaan akan disiapkan di kawasan Sangket sebagai pusat respons cepat jika terjadi keadaan darurat.


Rapat koordinasi ini juga menyoroti persoalan banjir berulang yang kembali terjadi di wilayah Beru dan Banyuasri. Drainase tersumbat sampah dinilai masih menjadi pemicu utama luapan air yang mengganggu aktivitas masyarakat. "Titiknya selalu sama setiap tahun. Ini tidak bisa lagi ditangani secara reaktif, tetapi harus diselesaikan dengan langkah jangka panjang,” ujar Putu Adi Apribadi.


Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Buleleng, I Gede Suyasa mengungkapkan bahwa Buleleng saat ini berada pada fase waspada terhadap tiga ancaman bencana utama, yakni tanah longsor, cuaca ekstrem, dan banjir bandang. Berdasarkan kajian risiko bencana, tercatat 33 desa rawan longsor, 144 desa rawan cuaca ekstrem, serta 48 desa rawan banjir bandang.


Untuk memperkuat kesiapan, BPBD telah mengaktifkan posko siaga 24 jam, mengerahkan Tim Reaksi Cepat lintas sektor, membentuk 148 Desa Tangguh Bencana, serta mengintensifkan sosialisasi dan simulasi kebencanaan hingga menjangkau ribuan warga.


"Dengan percepatan operasional posko dan kolaborasi seluruh unsur, Pemkab Buleleng menegaskan komitmennya menjaga keselamatan masyarakat agar perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 dapat berlangsung aman, nyaman, dan terkendali di tengah ancaman cuaca ekstrem," tutupnya. (Wir)