Surat Edaran Bupati yang menghimbau agar setiap desa menyiapkan tempat isolasi khusus bagi warga Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan warga yang datang dari daerah transmisi lokal Indonesia masih terus digarap realisasinya. Terkait ini Sekretaris Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 di Buleleng, Gede Suyasa kembali memaparkan alasan dari himbauan perlunya desa menyiapkan tempat isolasi khusus adalah untuk mencegah penularan Covid-19. Sebab jika warga pekerja migran yang baru pulang itu diisolasi di rumahnya dan jika warga itu ternyata terinfeksi Corona -19 akan bisa menulari keluarganya. Karena itu mereka perlu disiapkan isolasi khusus, misalnya di gedung sekolah sesuai arahan dalam SE Bupati dimaksud yakni SE No.140/266/SE/DPMD/2020 tanggal 10 April 2020." Tempat isolasi di desa itu diutamakan bagi pekerja migran yang baru atau akan datang. Mereka memang begitu turun di bandara akan dirapid test oleh Tim Covid-19 Provinsi, dan jika hasilnya positif akan langsung dikarantina serta dirawat di rumah sakit di Denpasar, tapi kalau hasil rapid test negatif mereka boleh pulang ke desanya untuk ditempatkan di ruang isolasi yang disiapkan desa selama 14 hari sesuai protokol penanganan Covid-19," jelas Suyasa dalam jumpa pers online,12/4.
Ditambahkan juga secara tegas, bagi pekerja migran yang pulang sebelum SE Bupati itu dibuat tidak perlu ditempatkan di ruang isolasi yang dibuat desa, karena mereka sudah menjalani isolasi di rumahnya selama 14 hari dan yang sudah habis masa pantaunya. "Apalagi yang isolasi mandiri di rumahnya sudah dirapid test kedua kalinya hasilnya tetap negatif, ya sudah boleh bersosialisasi," tambahnya.
Terkait pertanyaan wartawan apakah warga yang baru datang dari daerah transmisi semuanya diisolasi oleh desa? Suyasa menjelaskan, hal itu akan dipilah dan dicermati oleh Satgas Covid-19 Desa/Adat, apakah warga itu layak diisolasi di tempat khusus yang disiapkan desa atau tidak tergantung kasusnya.
Sementara itu mengenai perkembangan kasus Covid-19 di Buleleng, Suyasa mengungkapkan, jumlah pasien positif Covid-19 masih satu orang yang kini masih dirawat di RS Giri Emas. (St-cndra-agst)