Penyelenggaran Pemilu mendatang diharapkan aman nyaman dengan menjunjung tinggi rasa Menyama Braya. Hal tersebut disampaikan langsung Penjabat Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana bersama anggota Forkopimda Buleleng saat melakukan peninjauan pelipatan surat suara, di Gudang Logistik KPU Buleleng, Rabu, (6/12).
Penekanan filosofi "Menyama Braya" atau persaudaraan ini dimaksudkan agar seluruh elemen masyarakat saling bersinergi untuk mencapai kondisi dimana pelaksanaan Pemilu dapat berproses berdasarkan kaidah-kaidah demokrasi yang sehat, sekaligus dapat membawa manfaat nyata bagi kesejahteraan masyarakat Buleleng khususnya.
Pihaknya juga sangat mengapresiasi petugas penyelenggara tahapan Pemilu di Buleleng yang dalam hal ini menjadi pelipatan surat suara pertama di Indonesia. Semua persiapan ini lebih awal di laksanakan agar pelaksanaan Pemilu mendatang bisa berjalan lancar tanpa ada hambatan seperti pelaksanaan tahun sebelumnya.
"Kita akan terus evaluasi setiap tahapan yang berjalan, jangan sampai kesalahan Pemilu sebelumnya kembali terulang,"jelasnya.
Dari tingkat jumlah pemilih, Pj. Lihadnyana menjelaskan jumlah pemilih di Buleleng sendiri sudah terdata sampai saat ini sebanyak 611.901 orang yang sudah menjadi Daftar Pemilih Tetap (DPT). Selanjutnya, Jumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang ada di Buleleng sekitar 2.275.
"Semua tahapan telah dimitigasi sejak awal, namun tetap saya mengajak juga masyarakat Buleleng mari kita sukseskan Pemilu 2024 secara damai dan lancar dengan menjunjung tingga rasa Menyama Braya,"tegasnya.
Sementara itu, Ketua KPU Buleleng Komang Dudhi Udiyana menargetkan setiap jenis surat suara rampung dilipat selama 5 hari, dan pada awal ini pelipatan untuk DPR RI realisasi bisa lebih cepat 3 hari sudah bisa selesai sehingga lebih cepat lebih baik untuk melanjutkan ke jenis surat suara lainnya.
Disinggung mengenai keadaan surat suara, pihaknya menjelaskan jika masih ada surat suara yang dikategorikan rusak sepeti tinta nya bercak, dan ada potongan kertas yang tidak rata itu, untuk selanjutnya akan direkapitulasi kemudian dimohonkan kembali agar dicetak baru.
"Setelah selesai tahapan pelipatan, tahapan selanjutnya ada penyetingan surat suara memasukan ke dalam sampul per TPS. Nantinya kita melibatkan badan ADhog seperti PPK, PPS dan Staf Sekretariat,"tutupnya. (Ag)