Kepedulian Pemerintah Kabupaten Buleleng melalui Kecamatan Tejakula terhadap lingkungan diwujudkan melalui gerakan penanaman pohon di kawasan hutan desa Tejakula. Kegiatan ini menjadi langkah nyata dalam menjaga kelestarian alam sekaligus sebagai investasi lingkungan bagi generasi mendatang.
Mewakili Bupati Buleleng, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, I Gede Putra Aryana bersama Sekretaris TP-PKK Kabupaten Buleleng, Ny. Hermawati Supriatna melakukan penanaman pohon secara simbolis yang diikuti TNI/Polri, SKPD, Pemerintah Desa, lembaga pendidikan, swasta dan generasi muda di Hutan Desa Tejakula, Jumat, (19/12).
Dalam sambutannya, Kadis Putra Aryana menegaskan bahwa penanaman pohon memiliki manfaat jangka panjang dalam mencegah bencana alam akibat kerusakan lingkungan. “Penanaman hari ini adalah upaya kita untuk menjaga ekosistem serta mitigasi bencana. Ini sangat bermanfaat bagi anak cucu kita kelak," ucapnya.
Pada kegiatan ini juga, Kadis Aryana tidak henti-hentinya mengajak seluruh masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan. Karena menjaga lingkungan merupakan tanggung jawab bersama.
Sementara itu, Camat Tejakula, Kadek Agus Hartika menjelaskan, bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari momentum Hari Menanam Pohon Indonesia yang diperingati pada 28 November, serta menindaklanjuti edaran Gubernur Bali terkait gerakan gotong royong semesta berencana dan penanaman pohon.
Selain itu, kegiatan ini juga dilatarbelakangi oleh isu-isu lingkungan yang saat ini semakin mengkhawatirkan, seperti degradasi lahan dan bencana alam akibat kerusakan lingkungan.
Sebanyak 1.600 bibit pohon yang bersumber dari BPDAS Kementerian Kehutanan ditanam di area hutan desa. Penanaman ini akan dilanjutkan dan dikelola oleh Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD) Tejakusuma, serta direncanakan berlangsung secara masif di desa-desa lainnya di Kecamatan Tejakula.
"Jenis tanaman yang ditanam merupakan tanaman MPTS (Multipurpose Tree Species), seperti mangga, pete, alpukat, dan lengkeng. Tanaman ini selain berfungsi untuk menutup vegetasi dan memulihkan fungsi hutan, juga memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat melalui hasil hutan bukan kayu" pungkasnya.
Kegiatan ini melibatkan berbagai unsur, mulai dari TNI, Polri, pemerintah desa, lembaga swadaya masyarakat, pihak swasta, lembaga pendidikan, hingga generasi muda. Pelibatan generasi muda diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran dan kepedulian terhadap lingkungan sebagai penopang utama pembangunan di masa depan.
“Tanpa lingkungan yang baik, pembangunan tidak akan berjalan optimal. Dengan semangat hutan lestari, masyarakat sejahtera, kami berharap kegiatan ini dapat memulihkan degradasi lahan, mengembalikan fungsi hutan, serta memberikan manfaat berkelanjutan bagi masyarakat,” tutupnya. (Wir)