Ikuti Kami

Fogging Tidak Efektif Cegah DB, Dinas Kesehatan Sarankan Ingat Lakukan 3M

Admin bulelengkab | 23 April 2020 | 136 kali

Selain mewaspadai penyebaran virus corona, masyarakat juga harus mencermati Demam Berdarah(DB). Terkait itu banyak orang mengharapkan adanya fogging ke desa-desa agar nyamuk aedes aegypti penyebab DB dapat ditumpas. Terlebih sudah adanya 3 korban meninggal sejak awal 2020, dimana 1 korban meninggal akibat DB di Banyuning Timur Kecamatan Buleleng terjadi 20/4.

Benarkah fogging efektif membasmi nyamuk penyebab DB? Menurut beberapa sumber kegiatan fogging belum  efektif membunuh nyamuk penyebab DB."Fogging hanya mengurangi populasi nyamuk dewasa dan tidak membasmi larva yang berkembang di permukaan air, " jelas Putu Indrawan Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Buleleng, 23/4, di kantornya.

Seijin Kadiskes Buleleng, ia menambahkan pemberantasan nyamuk aedes aegypti  paling efektif dilakukan dengan mengeleminasi tempat-tempat yang bisa menjadi sarang dan berkembang biaknya nyamuk. Misalnya membersihkan bak kamar mandi, kaleng-kaleng bekas berisi air, got, kolam dan tempat lainnya yang digenangi air yang memungkinkan nyamuk bersarang. "Penyemprotan hanya membunuh nyamuk dewasa, tidak mematikan larva dan jentik nyamuk,"tambahnya.

Mengengai kegiatan fogging dari Dinas Kesehatan Buleleng, Putu Indrawan mengatakan ada dua jenis kegiatannya baru dilakukan. Pertama pihak Dinas Kesehatan bersama puskesmas setempat akan mencermati apakah fogging harus dilakukan di lokasi tersebut, dan ini baru dilakukan setelah adanya kasus DB di lokasi itu agar kasus tersebut tidak bertambah. Kedua adalah meskipun tidak ada kasus tapi atas swadaya masyarakat yang bisa diajukan permohonannya ke Dinas Kesehatan Buleleng." Penyemprotan swadaya itu akan dibantu oleh pihak Dinas Kesehatan. Bantuannya berupa peminjaman alat semprot,obatnya dan tenaga penyemprot. Sedangkan pihak desa menyiapkan solar untuk pencampur obat dan bbm untuk mesin semprot itu," jelasnya.

Mengenai kegiatan yang kedua atas swadaya masyarakat walaupun tidak ada kasus di desanya, sejumlah desa sudah melakukannya, antara lain di Desa Tegal Lenga dan Tamblang.(st)