Upaya untuk melestarikan dan menumbuhkan kecintaan terhadap budaya lokal Bali khusus dalam aksara Bali terus ditanamkan melalui lomba Nyurat Aksara Bali tingkat Sekolah Dasar (SD) yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Buleleng melalui Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah (DAPD) Demikian disampaikan Kepala DAPD Ketut Suweca disela-sela lomba, Kamis,(24/3).
Lebih lanjut dikatakan oleh Ketut Suweca, bahwasanya lomba Nyurat Aksara Bali ini diselenggarakan untuk menumbuhkan bibit terbaik dalam menggerakkan literasi tulisan di daerah sehingga aksara Bali dalam budaya Bali tetap ajeg.
"Lomba ini juga dalam rangka memeriahkan HUT Kota Singaraja ke-418 tahun dengan mengadakan kegiatan yang bermakna. Ini momentum kecil yang kita lakukan, dengan nilai yang besar bagi kelestarian budaya Bali," imbuhnya.
Sementara itu, Putu Pertama Yasa koordinator tim juri yang juga selaku penyuluh bahasa Bali yang bertugas di Desa Kalianget ini mengatakan, indikator penilaian lomba ini adalah bentuk dan komposisi tulisan, ketepatan ejaan atau pasang aksara, kerapian dan kebersihan tulisan dan ketuntasan.
"Para peserta sebelum lomba pastinya mendapat pembinaan jauh-jauh hari, hasilnya dalam lomba ini sangat memuaskan, kemampuan anak-anak dalam menyalin aksara Bali sungguh luar biasa, namun tetap kita mencari 3 terbaik dalam lomba ini," ungkapnya.
Dari penilaian lomba kepada 18 peserta dari masing-masing kecamatan di Kabupaten Buleleng, untuk juara 1 diraih oleh Putu Adika Widuyana nomor urut 11 dari SD 4 Gobleg, juara 2 Putu Alisya Rastya nomor urut 2 dari SD Munduk Bestala, juara 3 Kadek Seli Utami nomor urut 15 dari SD Bestala.
Setelah penyerahan hadiah, juara 1 Putu Adika yang duduk dikelas 6 ini mengatakan tidak menyangka mendapat juara pertama. Motivasinya ikut lomba karena senang menulis dan pernah mengikuti lomba di desanya. "Perasaan saya sangat senang. Persiapan saya terus berlatih dan berlatih tanpa putus asa," ujarnya.(wd)