Meskipun Hujan Deras, Pasar Murah Tetap Diserbu Pembeli

Admin bulelengkab | 01 Maret 2022 | 281 kali

Gelaran pasar murah oleh Dinas Perdagangan, Perindustrian dan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Disdagperinkop UKM) Kabupaten Buleleng di Jalan Durian Singaraja diserbu pembeli meskipun kondisi cuaca hujan deras, Selasa, (1/3).

Ratusan masyarakat yang kebetulan berbelanja di Pasar Anyar Singaraja tiba-tiba menyerbu tenda pasar murah yang menyediakan minyak goreng dan barang kebutuhan pokok lainnya. Selain karena langka, minyak goreng yang dipasarkan juga murah yakni Rp. 14.000,-.

Kepala Disdagperinkop UKM Buleleng, Dewa Made Sudiarta usai meninjau pasar murah menerangkan bahwasannya pasar murah kembali digelar dalam rangka menyambut Hari Raya Nyepi yang jatuh pada 3 Maret 2022 nanti. “Selain untuk menyongsong Hari Raya Nyepi, kita juga berupaya untuk menjaga stabilitasi harga. Sekarang kita bekerjasama dengan Perum Bulog dan PT. Gieb Bali untuk melakukan pasar murah di Jalan Durian dekat Pasar Anyar Singaraja,” ujar Kadis Dewa Sudiarta.

Terkait harga, pihaknya menyampaikan minyak goreng premium yang tersedia harganya mengacu pada harga eceran tertinggi (HET) yaitu sebesar Rp. 14.000,- per liternya. Nilai itu merupakan upaya Pemerintah Kabupaten Buleleng dalam menyaga stabilitas harga dan juga membantu masyarakat agar lebih mudah mendapatkan minyak goreng.

Ditambahkan, sesuai dengan hasil pantauan Disdagperinkop UKM Buleleng, tercatat stock minyak goreng di Buleleng sebanyak 24.000 liter, baik untuk jenis minyak goreng curah maupun kemasan.

“Saat ini dengan operasi pasar ini disediakan dua ribu lima ratus liter minyak goreng kemasan, ada beras juga 1.100 Kg, kemudian ada gula 488 Kg, garam dan lainnya. Masyarakat juga dibatasi jumlah pembeliannya agar semua dapat,” terang Kadis Dewa Sudiarta.

Sementara itu, salah satu pembeli, Ketut Sariani asal Desa Kerobokan mengaku senang dengan adanya pasar murah yang digelar Pemkab Buleleng. Menurutnya, pasar murah sangat membantu masyarakat karena kelangkaan dan harganya mahal.

 “Di warung-warung sulit nyari minyak goreng dan harga lumayan jauh bisa sampai dua puluh dua ribu untuk ukuran kecil. Seneng banget saya kayak kembali beli minyak seperti semula lagi, sangat membantu karena ini kebutuhan sehari-hari,” terangnya. (Agst).