Upaya serius untuk menekan jumlah kasus terkonfirmasi positif di Kabupaten Buleleng terus dilakukan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Buleleng. Salah satunya dengan membangun Posko Sekat di dua titik pintu masuk menuju Buleleng yang dinilai tinggi potensinya membawa penularan.
Sekretaris GTPP Covid-19 Kab. Buleleng, Drs. Gede Suyasa, M.Pd dalam jumpa pers bersama awak media, Sabtu, (20/6), menyampaikan pemeriksaan posko sekat di Labuhan Lalang dan Desa Tembok akan dimulai minggu depan. “Kepada para pelaku perjalanan mandiri maupun angkutan logistik wajib membawa surat keterangan hasil rapid test jika ingin ke Buleleng. Bila tidak membawa, maka wajib mengikuti pemeriksaan di posko sekat dengan biaya sendiri,” terangnya.
Ditambahkan, pemeriksaan untuk menjamin semua orang yang masuk Buleleng wajib bersih dari Covid-19 melalui posko sekat itu dilakukan untuk menekan terjadinya kasus terkonfirmasi akibat transmisi lokal. “Kebijakan ini bisa berubah mengikuti kondisi perkembangan kasus, jika terdapat perkembangan kasus yang massif di daerah lain, dan itu tinggi interaksinya ke Buleleng, maka kami akan bangun posko sekat lagi dititik perbatasan lain, misal di Desa Pancasari,” tegas Gede Suyasa yang juga selaku Sekda Buleleng.
Terkait perkembang terkini kasus Covid-19, Gede Suyasa menerangkan hari ini terdapat dua pasien sembuh dan dua penambahan kasus terkonfirmasi. Dua pasien sembuh tersebut yakni PDP 103 asal Kecamatan Buleleng dan PDP 105 yang sempat kontak erat dengan kasus yang terjadi di Denpasar.
Sedangkan penambahan kasus terkonfirmasi, yakni PDP 106 asal Kecamatan Tejakula yang merupakan pedagang di rumahnya. “Hari ini kami masih melakukan tracing kepada yang bersangkutan (PDP 106), mungkin ini agak panjang karena dia berjualan di rumah saja. Entah dia tertular saat berjualan kepada orang luar atau ketika keluar membeli bahan dagangan,” ujar Gede Suyasa.
Kemudian PDP 107 yang juga dinyatakan pasien terkonfirmasi positif dengan Riwayat kontak erat dengan PDP 100 yang merupakan rekan kerjanya di kantor.
Lebih lanjut Gede Suyasa menyampaikan, pasien terkonfirmasi positif yang sedang dirawat di Buleleng berjumlah 9 orang, dirujuk ke Denpasar sebanyak 1 orang, dan yang dirawat sejak awal di Denpasar sebanyak 7 orang.
Selanjutnya, Jumlah ODP yang masih dipantau sebanyak 2 orang, OTG karantina mandiri 239 orang, dan OTG yang dirawat di RS Giri Emas sebanyak 2 orang. Kemudian hasil pemantauan pelaku perjalanan wilayah terjangkit dan transmisi lokal tanpa gejala tercatat sebanyak 161 orang, terdiri dari pekerja kapal pesiar 132 orang, TKI lainnya 5 orang, pulang dari LN 1 orang, dan 23 orang yang datang dari daerah transmisi lokal di Indonesia. (Agst).