Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi, dan UKM (Disdagperinkop-UKM) Kabupaten Buleleng, bekerja sama dengan Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC) melalui Yayasan Inovasi Teknologi Indonesia (Inotech), mengadakan pelatihan dan pendampingan bertema "UMKM Berjejaring Menuju UMKM Maju". Acara yang berlangsung di gedung PLUT Singaraja pada Senin (21/10) ini dibuka secara resmi oleh Kepala Disdagperinkop-UKM Buleleng, Dewa Made Sudiarta.
Dalam sambutannya, Sudiarta menekankan pentingnya pelatihan ini untuk memperkuat pemahaman dan pola pikir pelaku UMKM dalam menghadapi tantangan bisnis di era digital. Pelatihan ini diinisiasi oleh Forum UMKM Naik Kelas, melibatkan 50 UMKM kreatif dalam Focus Group Discussion (FGD) Klinik Bisnis yang berfokus pada strategi pemasaran digital. “Kami berharap pelaku UMKM di Buleleng bisa lebih siap bersaing dan memanfaatkan teknologi digital untuk memperluas pasar mereka,” jelas Sudiarta.
Tak hanya itu, program ini juga menyelenggarakan pelatihan barista selama dua hari yang diikuti oleh 14 peserta dari berbagai Sekolah Luar Biasa (SLB) di Buleleng. Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan keterampilan teknis dalam meracik minuman sekaligus membuka peluang usaha bagi para peserta di masa depan. “Kami ingin agar keterampilan ini tidak hanya menambah kemampuan teknis, tetapi juga membuka peluang usaha yang menjanjikan bagi mereka,” tambah Sudiarta.
Dewi Suryani, General Manager Yayasan Inotech, turut memperkenalkan program inovatif bertajuk SMEs Market Acceleration & Global Access Tap-in (SEMANGAT), yang bertujuan memberdayakan UMKM melalui akses pasar yang lebih luas, termasuk hingga tingkat global. “Program SEMANGAT berfokus pada pengembangan UMKM dan penyandang disabilitas, khususnya dalam memperluas akses pasar mereka hingga ke pasar internasional. Kami optimis, dukungan ini akan mendorong UMKM lokal untuk bisa bersaing di kancah global,” papar Dewi.
Lebih lanjut, Dewi menjelaskan bahwa pelatihan keterampilan barista yang diadakan khusus untuk penyandang disabilitas merupakan bagian dari upaya memberdayakan mereka secara ekonomi. “Kami berharap pelatihan ini bisa membantu mereka mandiri dan mengurangi ketergantungan pada pihak lain,” ujarnya.
Program SEMANGAT mendapatkan sambutan hangat dari para peserta yang optimis bahwa inisiatif semacam ini akan terus membantu meningkatkan keterampilan dan peluang mereka di masa depan. “Kami berharap program seperti ini dapat menjadi platform berkelanjutan bagi UMKM dan difabel untuk berkembang, mandiri, dan sukses dalam bisnis mereka,” tutup Dewi.
Dengan adanya program ini, diharapkan UMKM di Buleleng, termasuk penyandang disabilitas, dapat semakin maju, tangguh, dan menginspirasi pelaku usaha lainnya untuk tumbuh bersama menuju kesuksesan.