Tidak dipungkiri bahwa pemanfaatan teknologi dijaman digitalisasi mempunyai peran yang sangat penting dan efektif dalam menunjang kegiatan. Terlebih lagi dengan pemanfaatan teknologi itu mampu menciptakan peluang dan kecakapan para pengguna untuk lebih efisien akan waktu dalam pekerjaan sehari-hari.
Salah satu yang menjadi perhatian dalam pemanfaatan teknologi tepat guna (TTG) adalah program internet of things (IoT) dari petani muda keren (PMK) Desa Gobleg Kecamatan Banjar. Dimana dalam program pemanfaatan IoT itu PMK Desa Gobleg yang diketuai oleh Gede Suardita itu berhasil menyabet juara 1 Tingkat Nasional tentang TTG Inovasi Nasional XXIII Tahun 2022 yang diserahkan langsung oleh Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi RI Abdul Halil Iskandar di Hotel Aston Cirebon, Jawa Barat, kemarin, Rabu (19/8).
Dikonfirmasi di ruang kerjanya, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Buleleng Nyoman Agus Jaya Sumpena, Kamis (27/10) mengatakan, TTG ini adalah salah satu tupoksi Perbekel untuk memberdayakan masyarakatnya termasuk juga di Kabupaten sendiri. Secara umum desa itu sendiri sudah tahu terkait pemanfaatan TTG itu kepada masyarakatnya.
Dijelaskan, terkait keberhasilan PMK Desa Gobleg berhasil menyabet juara Nasional TTG Inovasi itu karena PMK tersebut sudah melakukan proses pertanian dengan sistem IoT. Dimana dengan sistem itu petani disana mengontrol pertaniannya hanya dengan sistem GPS dan bisa mengontrol dari jarak jauh.
"Petani disana bisa memantau pertaniannya dari jarak jauh. Misal mau nyiram ataupun memupuk tanaman tidak perlu langsung ke ladang, hanya menggunakan aplikasi yang terhubung dengan HP saja sudah bisa dilakukan. Atas dasar itulah diberikan penghargaan TTG Inovasi tingkat nasional," tegasnya.
Kadis Jaya Sumpena menjelaskan sebanyak 19 nominasi masuk dalam kategori TTG Inovasi se-Indonesia. Dan PMK Desa Gobleg sendiri berhasil menyabet juara 1 tingkat nasional itu.
Ke depannya dalam menumbuh kembangkan TTG ini, pihaknya akan terus mendorong Perbekel untuk berupaya semaksimal mungkin dalam memfalisitasi para petani seperti memberi pembinaan maupun anggaran untuk menumbuh kembangkangkan minat petani muda agar mau berkecimpung di dunia pertanian. Karena masih dalam situasi pandemi, hal itu masih minim dilakukan.
"Jadi kita sistemnya masih mencari-cari potensi disetiap desa untuk dikelompokkan dalam kategori TTG ke depannya. Rencananya tahun 2023, kami akan usulkan TTG dari Desa Sanggalangit terkait mobil kendaraan listrik dengan teknologi tenaga surya," imbuhnya.
Jaya Sumpena menambahkan, dengan terpilihnya TTG Inovasi ini akan dijadikan contoh nantinya di Nasional sebagai inovasi pertanian digitalisasi. Sejalan dengan itu, Pemerintah Kabupaten juga akan mensosialisasikan hal serupa kepada petani-petani lainnya agar mampu menerapkan hal yang sama. Jadi, petani tidak perlu kotor-kotoran dalam mengelola pertaniannya karena sudah melalui sistem tentunya dengan menyiapkan alat, instalasi dan sebagainya.
Kadis Sumpena berharap, mudah-mudahan nantinya semua petani di Buleleng mampu menerapkan sistem IoT ini, sehingga anak-anak muda terpacu untuk menjadi petani dengan sistem teknologi digital.
"Petani yang mau memanfaatkan sistem IoT ini agar segera berkoordinasi dengan PMK sehingga mampu merangsang kaum muda untuk bertani tanpa harus kotor dan tentunya mampu membangkitkan perekonomian khususnya di Buleleng," tutupnya. (Suy).