Pelatihan Pertolongan Pertama Tingkat Menengah, PMI Latih Mahasiswa di Buleleng

Admin bulelengkab | 27 Oktober 2020 | 127 kali

Guna meningkatkan keselamatan masyarakat terhadap bencana dan kegawat daruratan bertempat di Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Mpu Kuturan Singaraja, Wakil Bupati Buleleng  dr. Nyoman Sutjidra,Sp.OG. selaku Ketua Palang Merah Indonesia (PMI)  Kabupaten Buleleng, membuka pelatihan pertolongan pertama tingkat menengah kepada  18 peserta yang sudah di seleksi dari beberapa Universitas dan Sekolah Tinggi di Buleleng, Selasa 27/10.

Wabup Sutjidra saat di temui usai meresmikan pelatihan tersebut menyampaikan dari 21 peserta  yang diseleksi dan yang lolos 18 peserta  sudah melalui tahap seleksi yang ketat dan pelatihan dilakukan 1 minggu lamanya. Dengan itu Ketua PMI Buleleng berharap segala tujuan untuk membantu masyarakat yang terkena bencana alam maupun kecelakaan bisa dengan cepat ditanggulangi oleh relawan PMI Kabupaten Buleleng.

Terkait dengan itu , Sutjidra juga menjelaskan tujuan pelatihan ini agar relawan-relawan PMI Buleleng agar lebih sigap untuk memberikan pertolongan terhadap masyarakat yang mengalami masalah atau kecelakaan yang bersifat  darurat.” Tujuan kita meningkatkan kemampuan relawan-relawan kita khususnya dalam pertolongan pertama baik itu kecelakaan maupun kegawat daruratan,"jelasnya 

Dalam pelatihan tersebut yang dihadiri  oleh Dr Gede Sandiasa,S.Sos, M.Si Selaku Sekretaris PMI Kabupaten Buleleng yang turut juga menyeleksi 18 peserta  yang sekarang sudah siap dan dilatih untuk menguasai pertolongan pertama guna membantu masyarakat.

Lebih jauh ujar Sandiasa, menyampaikan bahwa 18 peserta ini dilatih untuk menguasai pertolongan pertama dan siap di mobilisasi dalam kegiatan ambulan pertolongan pertama dengan memenuhi persyaratan untuk siap dalam panggilan kecelakaan darat maupun laut dengan berkerjasama dengan Badan SAR.

Terakhir , Gede Sandiasa menegaskan 18 peserta yang sehari sebelum  mengikuti pelatihan akan di evaluasi kembali, jika tidak memenuhi syarat pelatihan peserta  akan di pulangkan, karena penguasaan materi dan keseriusan menjadi hal utama sebelum nantinya mendapat sertifikat sudah layak dan memenuhi kompetensi yang kita harapkan.

“Setiap materi akan kami evaluasi , jika mereka tidak memenuhi syarat akan kami pulangkan,”tutupnya.