Dukung Perajin Lokal, Dekranasda Buleleng akan Giatkan Industri Bahan Baku

Admin bulelengkab | 26 Februari 2021 | 140 kali

Tingginya harga bahan baku merupakan kendala yang kerap dihadapi oleh perajin lokal di Kabupaten Buleleng. Menanggulangi hal itu, Dewan Kerajinan Nasional Tingkat Daerah (Dekranasda) Kabupaten Buleleng bertekad menggiatkan industri bahan baku di Kabupaten Buleleng untuk melepas ketergantungan perajin lokal pada bahan baku impor. Hal itu diungkapkan oleh Ketua Dekranasda Kabupaten Buleleng I Gusti Ayu Aries Sujati dalam dialog interaktif Radio Guntur pada Jumat (26/2).

 

Terkait itu, Aries mengatakan tidak dapat dipungkiri selama ini tidak sedikit perajin di Kabupaten Buleleng masih mengandalkan bahan baku impor dalam memenuhi kebutuhan produksi.

 

Hal itu kata Aries disebabkan industri lokal belum bisa menyediakan bahan baku yang cukup. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan produksi, para perajin terpaksa membeli bahan baku impor.

 

Sedangkan, pada masa Pandemi Covid-19 saat ini, harga bahan baku impor cenderung tinggi. Sehingga, hal tersebut berdampak pada harga jual yang turut meningkat

 

Namun, dengan kondisi daya beli masyarakat saat ini yang terbilang rendah, hal ini tentu saja menjadi dilema bagi para perajin untuk menaikkan harga produk mereka.

 

Menanggulangi hal itu, pihaknya akan berupaya untuk menggiatkan industri bahan baku lokal agar dapat menyediakan kebutuhan bagi para perajin lokal dan tentunya dengan harga yang lebih terjangkau ketimbang bahan baku impor.

 

Tentu saja kata Aries yang juga merupakan Anggota Komisi IV DPRD Bali itu, pihaknya akan bersinergi dengan lintas sektoral baik dari Pemerintah Kabupaten Buleleng, Pemerintah Provinsi Bali, maupun pemerintah pusat. Selain itu, tidak luput juga bimbingan dari segi pemasaran produk akan diberikan kepada para perajin.

 

Akhir kata, Aries berpesan kepada perajin untuk memanfaatkan teknologi informasi dengan baik dalam pemasaran produk mereka.

 

"Dengan era digitalisasi kita manfaatkan media sosial yang ada baik IG, FB, maupun marketplace yang ada" tutupnya. (can)