Buleleng dan Malang Jalin Sinergi Komunikasi Publik dan Digitalisasi Pemerintahan

Admin bulelengkab | 26 April 2025 | 55 kali

Pemerintah Kabupaten Buleleng bersama 33 jurnalis dari berbagai media melakukan kunjungan kerja ke Kota Malang pada Kamis (24/4), guna memperkuat kerja sama di bidang komunikasi publik dan tata kelola digitalisasi pemerintahan.


Wakil Bupati Buleleng, Gede Supriatna, menyampaikan rasa bangganya terhadap banyaknya warga asal Singaraja yang kini menetap dan berkarya di Kota Malang. 


“Buleleng adalah kabupaten dengan wilayah terluas di Bali. Warganya banyak yang menempuh pendidikan dan menetap di Malang. Kami datang untuk belajar dan bertukar gagasan,” ujarnya.


Ia juga mengapresiasi kemajuan Kota Malang dalam membangun sistem pemerintahan berbasis elektronik. 


"Command Center bukan hanya pusat informasi, tapi juga ruang interaktif untuk pelayanan publik. Ini contoh konkret kota yang adaptif terhadap teknologi,” kata Supriatna.


Sekretaris Daerah Kota Malang, Erik Setyo Santoso, menyambut baik kunjungan ini dan menilai kedua daerah memiliki kesamaan karakteristik.


"Kedua daerah memiliki kesamaan karakteristik, baik dari sisi sejarah kolonial, komoditas unggulan, hingga keberagaman masyarakat. Ini modal besar untuk menjalin kolaborasi yang konkret,” ucap Erik. Ia juga berbagi pengalaman pribadi saat menempuh pendidikan di Universitas Merdeka Malang pada 1987.


Rombongan juga meninjau Ngalam Command Center, pusat kendali digital Kota Malang. Kepala Dinas Kominfo Kota Malang, Mohamad Nur Widyanto, menjelaskan bahwa sejak 2016 pihaknya telah mengembangkan sistem pemantauan terpadu. 


"Kami berinvestasi lebih dari Rp1,5 miliar per tahun untuk operasional internet melayani 350 titik cctv yang tersebar di ruas jalan strategis Kota Malang. Hasilnya, masyarakat makin aman, karena setiap  kasus kriminal yang terjadi bisa dipantau dan ditangani lebih cepat, oleh pihak berwajib dan masyarakat makin aware/peduli akan peekembangaan situasi Kota Malang” jelasnya.


Ia menambahkan bahwa transformasi digital tersebut melibatkan programmer internal dan startup lokal."Kami punya programer dan ahli IT yang mengelola jaringan CCTV dan layanan internet sebagai dukungan SPBE pemerintah," ungkapnya.


Pengujung dengan inovasi portal tunggal layanan publik terintegrasi, pihaknya telah menyederhanakan layanan melalui website resmi dengan 1 portal layanan unggulan dulunya 108 aplikasi kini disederhanakan menjadi 28 aplikasi terintegrasi total 31 sistem informasi dan 72 layanan seperti layanan 112, , akses cctv publik 350 titik, info wifi gratis Pemkot Malang dan lain sebagainya.(Wd)