Sesuai data yang diterima pemerintah, akan pulang ribuan warga Pekerja Migran Indonesia dari Bali. Mereka yang kerja di luar negeri itu jumlahnya mencapai 16 ribu orang. Terkait ini dilakukan diskusi untuk mencegah penyebaran Covid-19 sebab dari pengamatan data kasus Covid-19 di Bali, sebagian besar yang terkonfirmasi positif Covid-19 adalah warga yang pulang dari luar negeri bekerja di kapal pesiar." Terhadap pahlawan devisa ini memang kepulangannya sudah membawa surat sehat, namun itu saja tidak cukup karena masih perlu waktu lagi untuk mengetahui perkembangan kesehatannya, untuk itu perlu karantina selama 14 hari," jelas Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana. Masalahnya ketika diadakan pengamatan terhadap orang yang melakukan karantina mandiri di rumahnya itu, hasilnya belum memuaskan karena ada yang tidak disiplin dan ada yang diperlakukan satu keluarga dikarantina. Menimbang hal itu, Bupati Buleleng mengeluarkan SE terbaru menyangkut himbauan agar Perbekel, Lurah se- Kabupaten Buleleng menyiapkan tempat isolasi khusus bagi warganya yang baru pulang dari luar negeri dan dari daerah transmisi lokal Indonesia. SE Bupati ini No.140/266/SE/DPMD/2020 tanggal 10 April 2020."Sudah saya rapatkan dengan semua kepala desa dan lurah se-Buleleng. Dan saya meminta agar mereka yang ditempatkan di tempat isolasi itu agar diperlakukan secara manusiawi. Untuk itu perlu bantuan sukarela dari warga maupun adanya donasi untuk meminjamkan tv, sambungan internet atau meja pingpong agar mereka betah diisolasi," jelas Bupati. Lebih jauh dikatakan, pada masa isolasi itulah akan kembali dilakukan rapid test dan test lainnya untuk memastikan kondisi warga itu. " Jika ada gejala akan segera dilanjutkan dirawat di rumah sakit," tambahnya melalui jumpa pers online tentang perkembangan kasus Covid-19 di Buleleng, Sabtu 11/4.
Mengenai data terbaru kasus Covid-19, belum ada data kasus tambahan, antara lain data pasien Covid-19 di Buleleng tetap 1 orang yang sedang dirawat di RS Giri Emas.(st-wd-ags).