Hasil menunjukkan bahwa skor Survey Penilaian Integritas (SPI) di Bali sudah tinggi, namun saat dianalisis lebih dalam, ternyata persepsi dari komponen eksper bisa lebih ditingkatkan lagi. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Analis Tindak Pidana dan Korupsi KPK RI Heni Kusumaningrum, saat mengisi Workshop Penguatan Persepsi Pencegahan Korupsi.
Kegiatan yang berlangsung di Ruang Rapat Sandat Dinas Kominfos Provinsi Bali itu, dibuka langsung oleh Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Diskominfos) Bali, Gede Pramana, Jumat, (26/7).
Lebih lanjut, Heni menjelaskan workshop kali ini bertujuan untuk mendorong Diskominfo di Bali agar lebih proaktif dan eksploratif dalam menyebarkan informasi pencegahan korupsi. Korupsi sering kali dianggap sebagai isu yang eksklusif, padahal sebenarnya bisa dimulai dari hal-hal kecil dan sehari-hari.
"Salah satu cara untuk mencapai peningkatan ini adalah dengan memperbaiki persepsi para eksper melalui penggunaan media sosial,"jelasnya.
Melalui workshop ini, pihaknya berharap semua Diskominfo di Bali dapat lebih memanfaatkan kanal-kanal yang ada, khususnya media sosial, untuk menyebarkan informasi dan konten terkait pencegahan korupsi. Ada banyak konten yang dapat digunakan untuk sosialisasi, termasuk tentang gratifikasi, penerapan kebijakan zero gratifikasi, dan poin-poin potensi korupsi yang ada sehingga masyarakat bisa ikut mencegah.
"Kami akan eksplorasi konten-konten yang biasanya dikeluarkan oleh KPK, dan berharap Diskominfo Bali bisa meniru dan bahkan mengembangkan lebih jauh dari itu," tambahnya.
Sementara itu, Kadis Kominfos Bali Gede Pramana, sangat mengapresiasi kegiatan tersebut dalam mengawal pemberantasan korupsi di Indonesia dan di Bali pada khususnya.
Dalam efektivitas pemberantasan korupsi tersebut, tentunya perlu adanya sinergi dan komitmen dari seluruh stakeholder, serta perlu ada edukasi dan kampanye publik tentang bahaya korupai yang harus di galak kan.
"Khusus untuk Dinas Kominfo di Bali, tentunya workshop ini memberi manfaat besar dalam pencegahan korupsi dan harapannya bisa membawa hasil SPI Bali lebih baik lagi,"harapnya. (Ag)