Sebagai leading sector penanggulangan bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Buleleng siap siaga menindaklanjuti bencana yang terjadi di 3 wilayah yang mengalami bencana pasca diterpa hujan dan angin puting beliung yang berlangsung dalam rentang waktu lama.
Kepala Pelaksana BPBD Buleleng Putu Ariadi Pribadi, S.STP, M.AP ditemui di ruang kerjanya pada Jumat, (27/5), menjelaskan ada tiga kejadian bencana kemarin. Dimulai dari Desa Patas, Banjar Dinas Mekar Sari, pada kejadian tersebut menyebabkan 11 kepala keluarga rumahnya mengalami kerusakan akibat terpaan angin puting beliung. Satu rumah diantaranya mengalami kerusakan yang berat atas nama Wayan Sulendra, adapun jumlah kerugian yang dialami sekitar 25 juta rupiah, sedangkan 10 kepala keluarga lainnya hanya mengalami kerusakan rumah ringan.
Lebih lanjut ia menyampaikan, di Lingkungan Petak, Kelurahan Kendran, Kecamatan Buleleng akibat angin puting beliung terdapat 4 rumah warga rusak ringan salah satunya atas nama Ketut Bagiana, sedangkan ada juga kerusakan salah satu merajan di rumah warga dengan total kerugian di taksir 25 juta rupiah.
Selanjutnya, pada Desa Bengkala senderan pagar Kantor Perbekel roboh karena pondasi yang tidak kuat menahan banyaknya air masuk ke tanah akibat hujan dengan intensitas waktu yang lama. “Dari tiga kejadian bencana tersebut, astungkara tidak ada korban jiwa, hanya saja kerugian fisik bangunan dan material,” ucap Ariadi.
Disinggung mengenai upaya penanganan darurat, Ariadi menyebutkan pihaknya telah menyiapkan bantuan meliputi terpal kepada rumah yang mengalami kerusakan pada atap khususnya pada wilayah Kendran dan Patas guna mengantisipasi hujan yang masih kemungkinan terjadi. “Ke depannya kita akan berkoordinasi dengan lurah maupun perbekel terkait pengajuan bantuan melalui dana bansos tidak direncanakan ke Pemprov Bali”,tegasnya.
Dipenghujung, Kepala Pelaksana yang pernah menjabat sebagai Camat Gerokgak ini, menyampaikan imbauannya kepada seluruh masyarakat Buleleng untuk waspada, karena di tengah musim pancaroba, cuaca masih belum menentu.
“Guna mengurangi resiko terkena bencana diharapkan masyarakat meminimalisir kegiatan aktivitas di luar rumah”, pungkasnya. (Ag)