Guna memperluas akses informasi program keuangan kepada masyarakat, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng dengan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kabupaten Buleleng melaksanakan synkronisasi dan integrasi program kegiatan sekaligus launching program TPAKD melalui media Baliho dan media online kepada masyarakat. Demikian disampaikan Sekretaris TPAKD sekaligus yang juga Asisten 2 Setda Buleleng Ni Made Rousmini saat ditemui usai launching program di Pasar Banyuasri,Kamis,(28/4).
Dalam penyampaiannya, Rousmini menjelaskan TPKAD yang beranggotakan SKPD lingkup Pemkab Buleleng seperti Disdikpora,Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Kominfosanti, Dinas PMD, Lembaga keuangan yaitu pengawas lembaga jasa keuangan OJK, Bank BPD, BNI, Mandiri, BRI, Bank Buleleng, Perumda Pasar Arga Nayottama dan Bagian Ekbang Setda Buleleng memiliki program zona literasi dan inklusi keuangan, digitalisasi akses informasi dengan aplikasi SIAK-B (http://tpakd.bulelengkab.go.id), gerakan menabung dengan simpanan pelajar dan gerakan menabung sampah plastik.
Lebih jauh dikatakan oleh Rousmini, program inklusi keuangan dengan mengambil sampel di Pasar Banyuasri terkait pembayaran retribusi pasar secara elektronik dan parkir elektronik. Hal ini merupakan upaya pemerintah untuk mendorong digitalisasi pembayaran di pasar.
Selain digitalisasi, ungkap Rousmini, program menabung sampah plastik untuk mendukung SE Gubernur Bali yaitu pengurangan timbulan sampah plastik juga didorong. Dari laporan tim di triwulan pertama tahun 2022 sebanyak 385 pelajar punya tabungan Simpel dan 6 Bank Sampah Unit (BSU).”Kami terus dorong di lingkup pemerintahan untuk membentuk bank sampah dan hasilnya dapat kita lihat, setiap Jumat pegawai membawa sampah plastik untuk dikumpulkan di BSU dan tentunya sampah ini akan bernilai.” ujarnya.
Ditambahkan oleh Rousmini, selain gerakan menabung sampah, TPAKD juga memberikan informasi program keuangan perbankan seperti KUR hanya dengan mengakses lewat handphone melalui website SIAK-B pada domain bulelengkab.go.id. Diharapkan melalui SKPD terkait dengan kelompok-kelompok UMKM binaannya untuk dapat mendampingi, memberi akses seluas-luasnya dalam proses pengajuan kredit usahanya.
Sementara itu, Kadis Lingkungan Hidup Gede Melandrat mengatakan, pihaknya memanfaatkan ruang bersama-sama dengan masyarakat untuk menabung sampah plastik dengan pembayarannya menggunakan system non tunai. Dengan program TPAKD ini, masyarakat mendapat akses keuangan secara cepat, karena bersinergi dengan perbankan.” Dulu masyarakat dalam menukarkan sampahnya lama memperoleh uang. Sekarang dengan system non tunai memberikan akses keuangan yang cepat dan jelas. Program ini sangat banyak memberi keuntungan,” ujarnya.(wd).