Ikuti Kami

Pecahkan Masalah Timbunan Sampah, Dinas Lingkungan Hidup Terima Audiensi PT IREF

Admin bulelengkab | 13 Februari 2020 | 157 kali

Melihat potensi timbunan sampah di Buleleng sangat banyak, maka hal ini dapat dipecahkan dengan teknologi pengolahan sampah menjadi energi listrik dan air bersih dengan nama teknologi "Langerburg". Hal ini diungkapkan ketika owner PT Indonesia Renewable Energy Forum atau IREF I Putu Gede Arthika mengadakan presentasi atau audiensi dengan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Putu Ariadi Pribadi yang didampingi Kepala Badan Penelitian Pengembangan dan Inovasi Daerah I Ketut Nerda di ruang rapat Kantor Dinas Lingkungan Hidup, Rabu,(12/2).

Menurut Arthika peluang Kabupaten Buleleng dalam menanggulangi permasalahan sampah yang merupakan permasalahan hampir seluruh dunia, bahkan dilihat dari permasalahan sampah di Bali selatan kondisinya darurat sampah, dimana TPA Suwung sangat overload, bahkan sampai saat ini belum tertangani.

Atas dasar itu, pihaknya menawarkan suatu pemecahan pengolahan sampah melalui teknologi mutakhir yang dinamakan teknologi Langerburg.

Teknologi dengan menggunakan reaksi hidrogen berbasis air laut dalam satu ruangan yang suhunya 6600 °c mampu melumat sampah organik maupun non organik dengan jumlah sampah tidak terbatas. Teknologi ini sangat ramah lingkungan, tanpa emisi, polusi, residu sangat kecil yaitu 0,005 %."Jika dengan teknologi Incenerator masih menghasilkan residu dari sampah itu sebesar 30 %, jadi dengan teknologi Langerburg sangat ramah lingkungan dan mampu memproduksi listrik dan air minum.

Lebih jauh Arthika menjelaskan, jika Pemkab Buleleng tertarik menggunakan teknologi pengolahan sampah dimaksud maka pola kerjasama berkolaborasi dengan PLN dengan pola Kerjasama Badan Usaha Pemerintah atau Bisnis to Bisnis dengan Perusahaan Daerah.

Mengikapi tawaran itu, Kadis Ariadi mengatakan pihaknya akan mengkaji dan melaporkan hasil ini kepada Bupati Buleleng serta instansi terkait menyangkut lahan, perijinan dan AMDAL serta PLN yang akan membeli hasil produksinya nanti.

Jika nantinya kerjasama ini terjalin, Ariadi mengharapkan permasalahan sampah tidak menjadi momok lagi dan menjadi berkah serta peluang bisnis.(wdi)