Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Buleleng, Drs. Gede Suyasa, M.Pd., menyatakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng siap menjalani new normal yang rencananya dibuka secara resmi oleh Gubernur Bali pada 9 Juli 2020. Hal itu disampaikan dalam jumpa pers bersama awak media di ruang kerjanya, Selasa, (30/6).
Kesiapan Buleleng dalam menerapkan protokol kesehatan pada masa new normal nanti telah dibahas oleh Gede Suyasa dalam rapat bersama seluruh Pimpinan OPD lingkup Pemkab Buleleng. “Nanti setiap harinya tiga Pimpinan OPD wajib memamparkan programnya dalam menjalani new normal kedepan,” ujar Gede Suyasa yang juga Sekda Buleleng.
Ditambahkan, Buleleng tidak saja fokus pada sektor pariwisata dalam menjalani kehidupan new normal, melainkan seluruh sektor. Terkait itu, Gede Suyasa menerangkan pihaknya masih berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Bali untuk menyiapkan berbagai ketentuan yang wajib dilakukan. Informasi sementara pada sektor pariwisata, ijin operasional seluruh hotel bintang 3, 4, dan 5 ditangani oleh Pemprov Bali terkait rekomendasi ijin usahanya. Sedangkan hotel kategori bintang 1 dan 2 ditangani Pemkab Buleleng. “Jika hotel tersebut memenuhi kriteria penerapan protokol kesehatan, makan Pemkab Buleleng akan merekomendasi ijin operasional usahanya melalui Sertifikat Usaha Pariwisata,” terang Gede Suyasa.
Terkait perkembangan kasus Covid-19, Gede Suyasa menerangkan tidak terdapat penambahan pasien terkonfirmasi dan jumlah pasien sembuh juga tetap 84 orang. Namun demikian, kabar gembira datang dari GTPP Provinsi Bali yakni 2 orang Buleleng yang sejak awal dirawat di Denpasar hari ini dinyatakan sembuh, sehingga kini tersisa 1 orang yang masih dirawat. Sedangkan pasien yang dirawat di Buleleng sebanyak 9 orang.
Sementara itu, jumlah ODP yang masih dipantau hari ini tersisa 1 orang, OTG karantina mandiri 146 orang, dan OTG karantina di RS Giri Emas sebanyak 4 orang. Kemudian jumlah hasil pemantauan pelaku perjalanan wilayah terjangkit dan wilayah transmisi lokal yang masih dipantau sebanyak 155 orang, terdiri dari, 147 pekerja kapal pesiar, 4 TKI lainnya , 1 orang pulang dari LN dan orang yang datang dari daerah transmisi lokal di Indonesia sebanyak 3 orang. (Agst).