Ikuti Kami

Wabub Sutjidra Pimpin Gelar Pasukan Mobilisasi Isoman ke Isoter Kabupaten Buleleng

Admin bulelengkab | 14 Agustus 2021 | 314 kali

Guna mencegah penularan Covid-19 kepada orang lain, akibat adanya pasien terkonfirmasi yang melakukan isolasi mandiri (isoman). Sabtu, (14/8) Satgas Covid-19 Kabupaten Buleleng akan memobilisasi 209 pasien isoman untuk dipindahkan ke isolasi terpusat (isoter) kabupaten dengan mengerahkan 15 armada yang dibantu dari TNI-Polri, BPBD, Dishub, Satpol-PP Kabupaten Buleleng. Demikian disampaikan Wakil Bupati Buleleng dr. Nyoman Sutjidra,Sp.OG saat memimpin Apel Gelar Pasukan yang didampingi Dandim 1609 Buleleng Letkol Inf. Muhammad Windra Lisrianto dan Kapolres Buleleng  AKBP Adrian Pramudianto di Taman Kota Singaraja.

Lebih jauh disampaikan Wakil Bupati Buleleng yang juga Wakil Ketua Satgas Covid-19 Buleleng, sesuai arahan Menko Marinvest, Gubernur Bali, Kapolda dan Pangdam IX/Udayana, pasien yang masih melakukan isoman untuk segera dipindahkan ke isoter, hal ini untuk memutus rantai penularan Covid-19 akibat klaster keluarga. “Kita tidak bisa menjamin pasien isoman itu disiplin dalam melakukan isolasi, kita tidak bisa melakukan pengawasan 24 jam kepada mereka. Untuk itu hari ini kita pindahkan, kita tuntaskan semua,” target Sutjidra.

Lebih lanjut  ujar Wabup Sutjidra, berbekal dari penanganan pasien OTG-GR yang melakukan isoter yang sudah dilakukan hampir sebulan, tidak ada kondisi pasien yang memburuk, bahkan 100% sembuh. Buleleng menjadi percontohan pasien isoter dengan 4 tempat yang digunakan yaitu, asrama Undiksha Jinengdalem, SMA dan SMK Bali Mandara Kubutambahan serta Kompi C Bantuan Yonif 900 Raider yang ada di Desa Kubutambahan.

Wabub Sutjidra juga memberikan pengecualian atau diskresi kepada pasien isoman yang tidak bisa dipindahkan karena alasan tertentu, dengan tanggung jawab penuh dari desa/kelurahan dan Desa Adat dalam pengawasannya. “Dari laporan ada beberapa yang tidak bisa dimobilisasi, karena alasan ibu yang baru melahirkan, nenek sebatang kara yang tentunya menjadi tanggung jawab desa/kelurahan dan Desa Adat dalam mengawasi pasien beserta tenaga kesehatannya, dan ini tidak banyak,” ungkapnya.

Sutjidra berharap dengan mobilisasi pasien isoman ke isoter ini akan mengurangi Bed Occupany Rate (BOR) Rumah Sakit Umum Daerah dan Rumah Sakit Swasta lainnya yang memang tinggi saat ini. Tidak lupa Wabud Sutjidra menyampaikan terimakasih kepada TNI-Polri yang telah membantu persiapan kegiatan ini.(wd)