Menghadapi ancaman penyebaran 2019-nCoV atau yang lumrah disebut virus Corona, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Buleleng telah menyiapkan ruang isolasi sebagai penanganan pertama untuk menangani suspect atau orang yang dicurigai terpapar virus tersebut. Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur RSUD Buleleng dr. Gede Wiartana saat ditemui di ruang kerjanya pada Rabu (29/1).
Lebih jauh, dr. Wiartana menjelaskan ruang isolasi tersebut dilengkapi dengan sistem bertekanan negatif berupa proses penyaringan udara yang memastikan udara yang keluar agar tetap steril dari kontaminasi penyakit.
“Jadi nanti udara yang keluar dari ruang isolasi ini sudah tidak mengandung kuman” imbuhnya.
Selain itu, dr. Wiartana mengatakan ruangan yang terletak di Gedung Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Buleleng itu juga dilengkapi dengan perlengkapan lainnya baik bagi petugas seperti masker, sarung tangan, dan pakaian khusus yang semuanya bersifat sekali pakai, maupun bagi suspect seperti infus, injeksi, tabung oksigen, dan peralatan kegawatdaruratan yang lain.
Menjamin pencegahan potensi penyebaran penyakit, pihaknya juga memastikan agar ruangan isolasi tersebut dibatasi aksesnya.
“Tidak boleh orang keluar masuk sembarangan, hanya petugas resmi yang merawat saja yang boleh masuk” tegas dr. Wiartana.
Terkait petugas yang dikerahkan, Ia menyebutkan jajaran dokter dan tenaga kesehatan di IGD siap siaga untuk menangani suspect di ruang isolasi.
“Hampir semua petugas di IGD sudah siap” imbuhnya.
Beralih ke penanganan lanjutan, supect tersebut akan diambil sample berupa hapusan tenggorokan dan hasil rontgent paru-parunya untuk selanjutnya dikirimkan ke Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) Jakarta.
Lanjut dr. Wiartana, jika suspect yang telah diisolasi ternyata bukan terpapar virus corona, maka pihaknya akan melanjutkan penanganan hingga kondisinya stabil, untuk selanjutnya dipindahkan ke ruang penanganan penyakit infeksi untuk ditangani hingga sembuh.
Namun, jika pasien tersebut terindikasi terpapar virus corona, maka pihaknya akan merujuk suspect tersebut ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah Denpasar untuk menerima penanganan lanjutan.
“Sementara hanya RSUP Sanglah yang dapat merawatnya” tutup dr. Wiartana. (cnd)