Masih Terjadi Kasus Transmisi Lokal, Gede Suyasa Minta Masyarakat Disiplin Jalankan Protokol Kesehatan

Admin bulelengkab | 06 Juni 2020 | 93 kali

Meskipun perkembangan penanganan kasus Covid-19 di Buleleng pada hari ini, Sabtu, (6/6), terdapat penambahan pasien sembuh, namun penambahan pasien terkonfirmasi atau positif juga bertambah akibat kasus transmisi lokal di Kabupaten Buleleng. Terkait itu, Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Buleleng, Drs. Gede Suyasa, M.Pd dalam jumpa pers bersama awak media meminta seluruh masyarakat Buleleng untuk tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan.

Dijelaskan penambahan pasien terkonfirmasi itu adalah PDP 87, PDP 88, dan PDP 90 akibat transmisi lokal di Buleleng. Gede Suyasa menambahkan ketiga pasien itu bersala dari Kecamatan Seririt. “PDP 87 kontak erat dengan PDP 86 yang merupakan keluarganya, dan PDP 90 merupakan kontak erat dengan PDP 80 (sopir Jawa-Bali),” terangnya. 

Khusus PDP 88, Gede Suyasa menerangkan bahwa yang bersangkutan seorang pentani yang terluka saat melakukan aktivitas di sawah, ketika diperiksa kondisinya demam. “Hasil rapidnya reaktif, kemudian lanjut diswab juga hasilnya positif. Kami masih mendalami untuk melakukan tracing, dimana yang bersangkutan tertular,” ujarnya. Ditambahkan, hingga hari ini PDP yang dirawat di Buleleng sebanyak 10 orang, asal Desa Bondalem 4 orang dan dari Kecamatan Seririt sebanyak 6 orang.

Terkait pasien sembuh, Gede Suyasa yang juga merupakan Sekda Buleleng itu menyampaikan terdapat 4 penambahan pasien sembuh, yakni yang dirawat di Buleleng 2 orang dan 2 orang Buleleng yang dirawat di Denpasar. Lebih lanjut dijelaskan, pasien sembuh khusus di Buleleng adalah PDP 75 asal Desa Pemuteran yang sempat kontak erat dengan PDP 61. Kemudian PDP 79 yang merupakan cucu dari PDP 61.

Sementara itu, menyikapi pertanyaan salah satu media terkait dibukanya salah satu destinasi wisata di Buleleng, Gede Suyasa menegaskan hingga saat ini Ketua GTPP Buleleng belum mengeluarkan keputusan untuk membuka tempat wisata. “Kami masih menunggu keputusan dari Pemerintah Provinsi Bali, jadi Saya tegaskan bahwa objek wisata di Buleleng belum dibuka,” tegasnya.

Ditambahkan, Pemerintah Kabupaten Buleleng telah mendapat Bantuan Keuangan Khusus (BKK) dari Pemprov. Bali sebesar Rp. 10 Miliar. Gede Suyasa menjelaskan bantuan itu sedang disusun dalam perubahan mendahului berupa belanja tak terduga untuk menangani Covid-19.

Lebih lanjut, Gede Suyasa menyampaikan perkembangan terkini penanganan kasus Covid-19  di Buleleng yakni, pasien terkonfirmasi yang dirujuk ke Denpasar sebanyak 4 orang dan yang dirawat langsung di Denpasar sebanyak 9 orang. Kemudian jumlah ODP yang masih dipantau sebanyak 2 orang, lanjut OTG yang dikarantina mandiri ada 160 orang, dikarantina di RS Giri Emas 1 orang. Sedangkan hasil pemantauan terhadap pelaku perjalanan daerah terjangkit atau wilayah transmisi lokal sebanyak 139 orang, terdiri dari, pekerja kapal persiar 108 orang, TKI lainnya 15 orang, pulang dari LN 2 orang, dan orang yang datang dari daerah transmisi lokal di Indonesia sebanyak 14 orang. (Agst-Wir).