Ikuti Kami

Sambung Hidup di Usia Senja, Sahir Bahran Jual Koran

Admin bulelengkab | 24 Agustus 2020 | 96 kali

Usia senja tidak menyurutkan semangat seorang duda tujuh puluh lima tahun untuk tetap berjuang melanjutkan hidup. Ditengah-tengah pandemi Covid-19, kesehariannya selalu dipinggir jalan, tepatnya di Jalan Pahlawan Singaraja, depan pintu masuk Kantor Bupati Buleleng membawa beberapa surat kabar.

Sahir Bahran adalah sosok pejuang hidup yang tidak pernah menyerah di usia senjanya. Menurut ceritanya, Senin, (24/8), Sahir Bahran sudah cukup lama berjualan koran. “Saya berjualan koran (surat kabar) sejak tahun 2007 sampai tahun 2014, sempat berhenti karena Saya mencoba untuk ngojek,” ujarnya ketika ditemui sedang berjualan. 

Sahir mengaku mulai berjualan koran lagi sejak Juni lalu, karena sudah tidak kuat ngojek akibat penyakit rematik yang dideritanya. Setiap hari ia berjalan kaki dari rumahnya di Kampung Singaraja menuju traffic light depan pintu masuk Kantor Bupati Buleleng.  “Kalau tidak kuat jalan, Saya istirahat sebentar, lalu lanjut lagi,” terangnya. 

Setiap hari Sahir hanya mampu mengambil sepuluh koran untuk dijual kembali dengan harga lima ribu rupiah per eksemplar dari pukul 08.00 Wita sampai koran habis. “Setiap hari koran habis terjual, setor ke bos tiga puluh lima ribu, sisanya untuk makan bersama dua anak Saya,” ujarnya. 

Disinggung tentang kondisinya di rumah, Sahir mengaku tinggal bersama dua orang anaknya yang belum menikah. Kedua anaknya juga bekerja serabutan, banyak pekerjaan dijalani. “Dulu dia (anaknya) sempat menjadi supir angkutan umum, tapi berhenti karena sepi penumpang dan tidak bisa bayar setoran. Sempat juga menjadi kuli bangunan, itu pun jika diajak tetangganya,” terang Sahir.

Meskipun keadaan ekonominya tergolong susah, Sahir tidak sedikitpun menyerah untuk bekerja agar tetap dapat melanjutkan hidup bersama anak-anaknya. (Agst).