Dalam rangka menyambut Hari Raya Nyepi Tahun Baru Caka 1945 Pemerintah Provinsi Bali menyelenggarakan Lomba Ogoh – ogoh Seluruh Kabupaten Se – Bali. Lomba tersebut terselenggara sebagai wujud pelestarian tradisi dan budaya yang ada di Bali. Sejalan dengan hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Buleleng melalui Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng ikut serta memfasilitasi lomba ogoh-ogoh tersebut.
Atas seijin Kepala Dinas Kebudayaan Buleleng, Kepala Bidang Adat dan Tradisi Gede Angga Prasaja saat dikonfirmasi di ruangannya, Kamis, (22/12) menerangkan jika pelaksanaan lomba yang diselenggerakan oleh Pemprov Bali itu sudah dipersiapkan secara matang mulai dari penentuan mekanisme, anggara pelaksanaan, dan hadiah lomba yang terdiri dari juara 1 menerima Rp 50 juta, juara 2 menerima Rp 35 juta, dan juara 3 menerima Rp 25 juta pada masing-masing kabupaten, serta 3 ogoh-ogoh predikat terbaik pada masing-masing kecamatan mendapat hadiah sebesar Rp 5 juta dan penilaian tersebut melibatkan 3 juri pada masing-masing kecamatan dan 3 juri untuk kabupaten.
Adapun kriteria yang harus dipenuhi peserta dalam mengikuti lomba yaitu ogoh-ogoh yang berwujud santa rupa (figure dewa), rudra rupa (figure raksasa). Kemudian Batasan tinggi dari ogoh-ogoh minimal 3 meter dan maksimal 5 meter yang dapat di cek pada link : cut.ly/kriteria-ogoh-ogoh-2023.
“Batasan tinggi tersebut agar tidak menganggu proses pengarakannya, dan itu diukur dari atas alas beti/kotak tempat ogoh-ogoh tersebut,”terangnya.
Ditambahkannya jika pelaksanaan pembuatannya harus menggunakan bahan yang ramah lingkungan yaitu hanya dengan menggunakan ulat – ulatan bambu dan koran, tidak diperkenankan menggunakan plastik, sterofoam, serta spon sekali pakai dan semua proses itu harus didokumentasikan hingga ogoh-ogoh itu jadi yang akan di unggah pada google form yang telah ditentukan panitia. Namun seiring perkembangan teknologi, Kabid Angga juga tidak memungkiri adanya inovasi ogoh-ogoh agar menjadi menarik dengan mengkombinasikan struktur ogoh-ogoh dengan mesin sehingga bisa bergerak dan akan menjadi nilai tambah.
Lebih lanjut, Kabid Angga menjelaskan lomba yang penilaiannya yang tahun ini dilakukan di tempat masing-masing tanpa parade itu, proses pendaftarannya sudah dimulai dari hari ini hingga 22 Februari pukul 23.59 Wita melalui link : cutt.ly/pendaftaran–lomba-ogohogoh2023. Selanjutnya mekanisme penilaian pada tingkat kecamatan dimulai pada tanggal 1 – 10 maret 2023 dan ditentukan 3 terbaik di kecamatan. Setelah itu, proses penilaian di kabupaten dimulai dari tanggal 13 – 20 maret 2023, kemudian pengumuman juara itu akan diumumkan pada tanggal 23 maret 2023 setelah hari raya nyepi.
“Untuk tahun ini peserta yang ikut jumlahnya dibebaskan, siapapun kelompok yowana bebas mendaftar pada masing-masing kecamatan. Namun diingatkan jika pada saat penilaian agar tidak menyambut tim penilai secara berlebihan karena hal itu juga tidak mempengaruhi penilaian,”tegasnya.
Diakhir Kabid Angga mengajak seluruh yowana yang ada di Kabupaten Buleleng untuk ikut terlibat sebagai wujud pelestarian tradisi sekaligus menonjolkan ciri khas seni ogoh-ogoh yang ada di Buleleng pada seluruh masyarakat Bali. Serta tidak lupa untuk mengingatkan desa adat agar selalu mendukung para yowana dalam mengikuti lomba ini. (Ag).