Memanfaatkan lahan tidur luas yang terdapat di wilayah desa, Pemerintah Desa (Pemdes) Bulian berencana untuk mengembangkan porang pada lahan tidur tersebut agar menjadi lahan produktif. Apalagi pangsa pasar porang akhir-akhir ini terus meningkat sehingga prospeknya menjanjikan.
“Banyak permintaannya tanaman porang itu, karena kan bahan baku untuk kosmetik hingga produk makanan, bahkan kabarnya untuk saat ini pemasoknya masih kurang sehingga setiap panen sudah pasti ada yang beli,” ungkap Perbekel Bulian I Made Sudirsa saat ditemui di ruang kerjanya pada Kamis (22/4).
Untuk itu, pihaknya sudah memberikan pelatihan kepada masyarakat untuk melakukan budidayanya. Materi pelatihan mulai dari pembibitan, perawatan, hingga panen diberikan oleh staf Pemdes kepada masyarakat.
Selain pembinaan, Sudirsa mengatakan dirinya juga telah menyepakati kerjasama dengan pabrik pengolahan porang yang berada di Kecamatan Seririt.
Melalui kerjasama tersebut, hasil panen para petani Porang di Desa Bulian nantinya akan terjamin karena sudah pasti tersalurkan ke pembeli. Tidak hanya sebagai pembeli, pihak pabrik juga turut memberikan pemahaman dan pelatihan terkait budidaya porang.
Budidaya tanaman porang ini kata Sudirsa sangat diminati oleh masyarakat Desa Bulian. Sebelum arahan dari pihak Pemdes, sejumlah masyarakat sudah terlebih dahulu menanam porang yang hingga kini luasnya mencapai sekitar 15 hektar.
Untuk penanaman selanjutnya yang rencananya akan dilakukan pada musim tanam porang bulan November dan Desember, Sudirsa mengatakan sudah disiapkan bibitnya bagi masyarakat untuk ditanam.
Sementara terkait permodalan, pihaknya melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Gunung Sari Mas memberikan bantuan berupa program pinjaman satu tahun tanpa bunga dan agunan, khusus bagi petani porang untuk pembelian bibitnya.
“Pada saat panen, baru para petani itu nantinya dapat mengembalikan pinjamannya” imbuhnya.
Melalui segala upaya ini, Sudirsa berharap masyarakat Desa Bulian dapat memperoleh keuntungan yang signifikan dari penanaman porang. (can)