Setelah sebelumnya sukses memberikan Pelatihan Bisnis Pengelolaan Keuangan Digital kepada 74 orang pelaku usaha/UMKM, Pemerintah Kabupaten Buleleng melalui Dinas Kominfosanti Buleleng bersinergi dengan Balai Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Penelitian Kementerian Komunikasi dan Informatika (BPSDMP Kominfo) Yogyakarta kembali memberi kesempatan kepada pelaku UMKM lainnya untuk mengikuti pelatihan tahap ke-II melalui Digital Entrepreneurship Academy Pengelolaan Keuangan Digital (DEA-PKD) Batch 2.
Pelatihan yang berlangsung di Banyualit Spa and Resort Lovina pada Selasa, (8/2), dibuka oleh Kepala Dinas Kominfosanti Buleleng, Ketut Suwarmawan yang pada kesempatan ini mewakili Bupati Buleleng.
Melalui sambutannya, Ketut Suwarmawan mengatakan, UMKM di Kabupaten Buleleng memiliki potensi tumbuh kembang yang besar dalam meningkatkan taraf hidup. Hal ini ditunjukkan oleh keberadaan UMKM yang telah mencerminkan hidup nyata kehidupan sosial dan ekonomi serta berperan penting dalam penyerapan tenaga kerja, pemerataan distribusi hasil-hasil pembangunan serta penanggulangan kemiskinan.
Ditambahkan, dalam pelatihan ini peserta akan diberikan tentang strategi-strategi khusus tentang beberapa hal, seperti aplikasi pengelolaan keuangan, dasar-dasar digital marketing, akses permodalan dan strategi UMKM go global.
"Melalui pelatihan ini, diharapkan UMKM Kabupaten Buleleng mampu bersaing dan berdaya guna tentang pemanfaatan di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)," harapnya.
Sementara itu, Pelaksana tugas (Plt) Kepala BPSDMP Kominfo Yogyakarta, Suwarto mengatakan, pelatihan dengan skema pengelolaan keuangan digital ini adalah kali kedua yang dilaksanakan oleh BPSDMP Kominfo Yogyakarta yang bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Buleleng. Rencananya kegiatan pelatihan ini akan diselengarakan lagi pada tanggal 22 - 23 Februari 2022.
Suwarto menambahkan, pihaknya juga menggandeng pihak BRI Cabang Singaraja untuk memberikan masukan terkait akses permodalan. UMKM sendiri akan diberi pelatihan bagaimana mengelola keuangan yang benar. "Jangan sampai sudah mengeluarkan modal dan ternyata malah merugi. Ini yang akan kita tekankan pada pelatihan ini," tutupnya.
Masih di tempat yang sama, pelatihan ini disambut baik oleh salah satu peserta UMKM penjual komestik dari Penarukan, Ida Ayu Pramiari. Menurutnya, kegiatan ini ke depannya agar terus ditingkatkan, mengingat sekarang ini sudah memasuki jaman digital dan bahkan ada juga yang belum paham terkait digitalisasi.
"Mungkin masih banyak orang yang belum memahami tentang digital ini, dengan adanya pelatihan ini kami sebagai pelaku usaha kecil bisa menerapkan di bidang teknologi seperti saat ini,"ujarnya.
Untuk diketahui, kegiatan pelatihan ini diikuti oleh 77 peserta UMKM yang dibagi menjadi 3 kelas selama 2 hari ke depan tentunya dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Turut hadir pada pelatihan ini Kepala Disdagprinkop UKM Kabupaten Buleleng dan Kepala BRI Cabang Singaraja. (suy)