Edukasi terkait penanggulangan bencana secara konsisten terus dilaksanakan oleh Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kabupaten Buleleng. Kali ini, Kemah Bersama Relawan Penanggulangan Bencana Kabupaten Buleleng dilaksanakan bersinergi dengan Palang Merah Indonesia (PMI), Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan, Pramuka Kwarcab Buleleng, Desa Tangguh Bencana (Destana), Siaga Bencana Tingkat Desa, dan Kampus Siaga Undiksha.
Bertempat di tepi Danau Buyan - Desa Pancasari, kegiatan yang merupakan serangkaian peringatan Hari Kesiapsiagaan Nasional itu berlangsung selama tiga hari mulai dari tanggal 29 Maret sampai dengan tanggal 1 April 2023.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Buleleng I Putu Ariadi Pribadi mengatakan kegiatan ini dilaksanakan sebagai ajang meningkatkan kapasitas diri bagi para relawan penanggulangan bencana, terutama dari segi teknis seperti langkah evakuasi, pemberian pertolongan pertama, dan penanggulangan bencana.
Selain itu, edukasi terkait desa tangguh bencana juga diberikan kepada peserta guna meningkatkan pemahaman dan kompetensi terkait penanggulangan bencana di tingkat desa. Kegiatan ngobrol santai dan silaturahmi juga dilaksanakan guna meningkatkan keakraban dan kekompakan para relawan.
Kondisi sarana dan prasarana penanggulangan bencana juga menjadi perhatian pada kegiatan kali ini. Selain menjadi media praktek bagi para peserta melalui pelatihan dan simulasi, sarana dan prasarana yang digunakan pun juga dicek secara keseluruhan apakah masih memadai untuk digunakan pada kegiatan penanggulangan bencana.
“Kita juga mengecek sarana peralatan yang kita miliki di BPBD, baik itu mobil operasional, dapur umum, truk serbaguna, genset, tenda, kita coba untuk memastikan bahwa alat-alat itu masih berfungsi dalam kondisi yang baik,” tutup Ariadi.
Sementara itu, Kepala Markas PMI Kabupaten Buleleng Made Pasek Yasa hadir untuk memberikan materi terkait pertolongan pertama yang harus diberikan kepada korban bencana. Langkah-langkah yang benar dalam memberikan pertolongan pertama diberikan secara lengkap pada kegiatan kali ini. Hal itu penting menurut Pasek Yasa, sebab apabila langkah yang dilakukan salah maka dapat berakibat fatal kepada korban.
Selain itu, para peserta juga dilatih untuk bekerja secara berkelompok, sehingga nantinya apabila terjadi bencana maka para peserta yang telah memiliki kompetensi dalam penanggulangan bencana, dapat mengarahkan masyarakat sekitar untuk melakukan penanggulangan bencana secara terkoordinasi.
“Kami harapkan para peserta serius mengikuti kegiatan ini, karena ini bekal seumur hidup untuk menghadapi kemungkinan terjadi bencana di daerahnya sendiri,” tutup Pasek Yasa. (can)