Pengalaman Pasutri PMI, Sempat Positif Rapid Test Namun Akhirnya Negatif Setelah Swab Test

Admin bulelengkab | 27 April 2020 | 110 kali

Pengalaman yang dilalui oleh Pekerja Migran Indonesia (PMI) Nyoman Erva Sastrawan dan Windy Tresna Gitayani untuk pulang ke rumahnya terbilang cukup panjang dan berliku. Pasalnya, Pasangan Suami Istri (Pasutri) asal Kelurahan Beratan itu sempat dinyatakan positif setelah melakukan rapid test Corona Virus Disease (Covid-19) lalu diisolasi setelahnya. Namun, beruntung kemudian mereka dinyatakan negatif dari 2 kali swab test sehingga selanjutnya mereka hanya perlu melakukan isolasi mandiri di rumah mereka. Pengalaman tersebut dituturkan oleh Windy saat ditemui di kediamannya pada Senin (27/4).

Mengawali ceritanya, Windy mengakui sempat mengalami syok dan kebingungan terutama setelah mendapat hasil positif dari rapid test di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Buleleng. Namun, oleh tenaga kesehatan yang menangani saat itu mereka diyakinkan untuk tetap optimis karena belum tentu memperoleh hasil yang sama pada swab test nantinya.

“Dia bilang Bu nggak usah panik, karena banyak kejadian yang seperti ini, rapid test-nya positif belum tentu hasil swabnya positif juga” ucap Windy menirukan perawat yang menanganinya.

Lanjut dituturkan, setelah menjalani rapid test Erva dan Windy dirujuk ke Rumah Sakit (RS) Pratama Giri Emas untuk isolasi selama semalam sebelum menjalani 2 kali swab test. Swab test yang pertama dilakukan esok paginya lalu menunggu hasil hingga malam hari. Dari hasil tes tersebut Erva dan Windy dinyatakan negatif. Selang sehari mereka menjalani swab tes yang kedua dan hasilnya pun juga negatif. Alhasil karena Erva dan Windy sudah dinyatakan negatif Covid-19, mereka pun diizinkan pulang ke rumah untuk menjalani isolasi mandiri.

“Pas malam itu saya dan suami dinyatakan negatif, saya langsung menghubungi orang tua untuk menjemput karena keluarga yang melakukan penjemputan” imbuh Wendy

Selama menjalani isolasi dan 2 kali swab test yang semuanya dijalani selama 3 hari 2 malam, Windy bersyukur dapat melalui semuanya dengan baik karena mereka mendapat pelayanan yang baik dari tenaga kesehatan yang bertugas. Menurutnya para tenaga kesehatan yang menangani mereka sangat informatif dan senantiasa memberikan dukungan moril kepada mereka.

“Perawatnya baik-baik semua di sana, dan makanan pun kita bisa pesan apa yang kita mau selama baik buat kesehatan” kenangnya.

Selain itu, selama menjalani isolasi mandiri di rumah hingga kini Windy bersyukur pihak keluarga dan kerabat menerima mereka dengan baik dan senantiasa memberikan dukungan moril. Ia juga berterimakasih kepada Satuan Tugas Covid-19 Kelurahan Beratan yang telah sigap menangani mereka dan PMI lain di Kelurahan Beratan dengan baik.

Mengambil hikmah dari pengalamannya bersama sang suami, Windy berpesan kepada masyarakat yang memiliki kerabat atau tetangga PMI agar tidak memberikan stigma negatif kepada mereka. Karena menurutnya bagaimanapun para PMI itu adalah saudara yang memerlukan dukungan moril dari keluarga dan teman-temannya agar dapat menjalani masa isolasi dengan baik. Kepada para PMI yang menjalani isolasi, Ia juga berpesan agar mereka menjalani isolasi dan prosedur lainnya dengan taat dan disiplin. (cnd-wid)