Dua tahun lebih pandemi Covid-19 telah berlangsung dan sektor pariwisata perlahan diharapkan bangkit. Bali sebagai ujung tombak pariwisata Indonesia merupakan salah satu daerah pariwisata yang mendapat perhatian lebih, terutama dalam hal percepatan pemulihan ekonomi, dengan akan diberlakukannya uji coba tanpa karantina bagi pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN). Demikian disampaikan Kadis Kominfosanti Buleleng Ketut Suwarmawan yang juga selaku Koordinator Bidang Data dan Informasi Satgas Covid-19 Kabupaten Buleleng, Rabu, (2/3).
Lebih lanjut Suwarmawan menjelaskan berdasarkan keputusan rapat koordinasi persiapan pembukaan Provinsi Bali sebagai uji coba tanpa karantina bagi pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) tersebut disetujui oleh peserta, didukung oleh koordinator dan anggota tim pakar satgas covid-19 dengan pertimbangan perkembangan pandemi Covid-19 di Bali semakin membaik, serta menyetujui pemberlakuan kebijakan tanpa karantina bagi PPLN ke Bali mulai tanggal 7 Maret 2022 sesuai usulan Gubernur Bali, pemberlakuan kebijakan VOA untuk PPLN ke Bali dari beberapa negara yang akan ditentukan sesuai usulan Gubernur Bali.
Tidak hanya itu, Gubernur Bali juga berkomitmen mempercepat vaksinasi booster minimum mencapai 30%, dan menginstruksikan kepada Walikota/Bupati se-Bali agar segera percepatan Vaksinasi Booster mulai tanggal 5 Maret 2022 berbasis banjar dan komunitas, mengkoordinasikan pelaksanaan SOP bagi PPLN mulai dari Bandara I Gusti Ngurah Rai sampai ke hotel, peningkatan kapasitas tes swab PCR, penerapan CHSE secara ketat bagi hotel dan destinasi wisata, meningkatkan penggunaan aplikasi PeduliLindungi dan Kesiapan hotel isolasi.
Keputusan rapat ini akan dijadikan materi pembahasan dalam rapat final yang akan dipimpin oleh Bapak Menko Marinvest pada hari Jumat, 4 Maret 2022. “Astungkara apa yang menjadi harapan masyarakat dan atas doa kita semua semoga pemulihan pariwisata dan perekonomian segera terwujud,” harap Suwarmawan.
Sementara itu, perkembangan kasus harian saat ini masih terjadi penambahan kasus 8 orang, sembuh 13 orang dan meninggal dunia 3 orang. Secara akumulatif kasus terkonfirmasi sebanyak 12.380 orang, terdiri dari kesembuhan 11.663 orang, meninggal 586 orang dan dalam perawatan sebanyak 131 Orang. (mdy)