Adanya monumen di setiap daerah menjadi pengingat sejarah pada masyarakat untuk kepentingan pendidikan dan wisata, maka dari itu langkah pemeliharaan patut diprioritaskan demi keberlangsungan monumen itu. Sejalan dengan hal tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng melalui Dinas Sosial (Dinsos) Buleleng gencar melakukan program pemeliharaan monumen yang ada di Kabupaten Buleleng sebagai wujud pelestarian.
Ditemui langsung Kepala Dinas Sosial Buleleng Putu Kariaman, Kamis, (19/1) menerangkan bahwa monumen yang dimiliki Pemkab Buleleng sekarang meliputi Monumen Triyuda Sakti, Bhuana Kertha, Jagaraga, Gintungan, dan Wira Bhuana. Semua monumen tersebut menjadi tanggung jawab Dinsos bersinergi dengan pihak Pemerintah Desa (Pemdes) di Kabupaten Buleleng berupa pemeliharaan maupun perbaikan.
Program tersebut sejalan juga dengan program inovasi yang akan di buat Dinsos yaitu “Dinsos Melawan Lupa” yang memiliki tujuan untuk membangkitkan nilai sejarah, perjalanan, perjuangan yang dilakukan tokoh veteran di masing-masing desa maupun di tingkat Kabupaten, dengan mengonsepkan pembuatan video serta publikasi di media massa dan sosial.
“Semua itu dilakukan dengan harapan generasi muda dapat mengetahui perjalanan bagaimana perjuangan para pendahulu dalam membangun Buleleng, baik itu tonggak sejarahnya maupun nilai pembangunannya,”tegasnya.
Lanjut Kadis Kariaman, pada tahun 2023 langkah perawatan dan pemeliharaan biasa tetap dilaksanakan, walaupun tidak dipungkiri dalam proses perawatan faktor penyebab kerusakan dari luar tetap ada untuk keberlangsungan monumen itu seperti contoh cuaca buruk yang tidak diduga, sedangkan untuk pembangunan monumen baru, pihaknya mengatakan masih belum bisa ditentukan karena masih menunggu anggaran.
“Secara umum kondisi monumen yang dimiliki di Kabupaten Buleleng masih terbilang bagus namun akan diintensifkan dengan perawatan, dan untuk kondisi yang rusak masih dalam proses pengajuan anggaran,”tutupnya. (Ag)