Dinamika perkembangan kasus Covid-19 di Buleleng memutuskan melakukan pembatasan sosial skala desa di Desa Bondalem. Hal ini disampaikan usai rapat Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana dengan pimpinan SKPD Buleleng, Minggu pagi, dan lanjut rapat Muspida, Minggu sore, 3/4 di kantor Bupati. Rencana pembatasan sosial skala desa itu dilakukan mulai Minggu sore,3/5. Terkait ini Bupati minta masyarakat Desa Bondalem mulai diam di rumah. Konsekuensinya Pemkab Buleleng akan memasok sembako seperti telor, mie dan beras, selama 14 hari.
Khusus di Banjar Celagi Batur, dimana PDP 18 tinggal dilakukan isolasi lingkungan sebanyak 28 KK dengan jumlah jiwa 94 jiwa. Mereka tak boleh keluar rumah, tetap diam di rumah masing-masing. Untuk ini sudah dibagikan sembako.
Demikian dikatakan Bupati usai rapat, Minggu sore,3/5.
Dengan keputusan itu maka Desa Bondalem tidak boleh dikunjungi selama 14 hari, demikian juga tak boleh warga Desa Bondalem ke luar desa. Sedangkan kegiatan sosial diperketat sesuai protokol Covid-19, seperti menghindari kerumunan, jaga jarak, dan jika ada kegiatan adat tak boleh lebih dari 25 orang, memakai masker, cuci tangan dan menjalankan pola hidup bersih dan sehat.
Sementara itu, lanjut penjelasan Bupati kegiatan tracing bagi orang yang swabnya positif terus dilakukan sampai ditemukan semua penyebarannya.
Dijelaskan juga mengenai warung atau dagang di Desa Bondalem, yang boleh buka hanya warung sembako dan gas sedangkan warung makan dan rujak atau jajan tradisional tidak boleh buka. Terkait ini, diangkat 50 relawan untuk menghubungkan keperluan mereka yg diisolasi.
Untuk pengawasan agar kebijakan itu berjalan lancar akan dilakukan oleh Polres, Dandim dan Satpol PP. Sedangkan edukasi kepada masyarakat setempat dilakukan oleh Dinas Kominfosanti Buleleng memberikan edukasi keliling desa tentang pencegahan penyebaran Corona, serta agar masyarakat diam di rumah selama 2 minggu, dan tentang kebijakan yang diambil Pemkab.Buleleng melakukan pembatasan sosial skala desa di Bondalem.
Sebelumnya Bupati usai rapat dengan SKPD, menjelaskan keputusan pembatasan sosial skala desa di Bondalem karena hasil swab terhadap pedagang, yang diterimanya pada jam 11 malam, ditemukan ada 16 orang transmisi lokal atau hasil swabnya positif.
Perkembangan dari ditemukan transmisi lokal sebanyak 16 orang itu, Tim Diskes Buleleng sedang melakukan tracing orang per orang di radius 300 meter dari rumah mereka yg swabnya positif.
Bupati menambahkan kegiatan karantina desa itu akan terus dievaluasi, jika hasil swab yang ditunggu lagi 11 orang keluar dan hasilnya positif, maka tindakan represif lebih ditingkatan dengan mengisolasi semuanya agar diam di rumah."Kita tunggu hasil swab lagi 11 orang, dan juga hasil tracing yg dilakukan oleh Diskes. Jika kebanyakan positif maka akan dilakukan tindakan represif lebih luas,"ucapnya.
Mengantisipasi lonjakan jumlah pasien, Bupati tak hanya menggunakan RS Giri Emas, RSUD Ruang Mahotama dan Penginapan. Kini dipertimbangkan menggunakan sekolah di desa.Kebijakan ini sudah dikomunikasikan ke Perbekel agar menggunakan sekolah untuk mengkarantina mereka yang hasil rapidnya positif, dan kalau hasil swab positif baru dibawa ke RS Giri Emas.(st-wd-cndr).